Berita

Isu Penyadapan Dinilai Disengaja untuk Naikkan Popularitas Jokowi

SABTU, 22 FEBRUARI 2014 | 23:55 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL. Biro Intelijen dan Investigasi LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) menduga penyadapan terhadap Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo dilakukan orang yang ingin memperkeruh suhu politik jelang Pemilu 2014. Bisa juga oleh oknum tim suksesnya yang ingin menaikkan popularitas mantan Walikota Solo itu.

"Kediaman Jokowi itu tidak mungkin begitu mudah ditembus orang untuk melakukan penyadapan. Sebab selain ada security ada juga CCTV. Lebih-lebih dapat masuk ke kamar pribadi Jokowi. Jadi itu kami duga dilakukan orang dekatnya," tegas Presiden LIRA, HM. Jusuf Rizal (Sabtu, 22/2).

Pria dari keluarga ABRI yang juga Caleg DPD RI Jakarta Nomor Urut 19 itu menyebutkan, adanya info penyadapan telah menimbulkan kisruh politik karena bisa saja masyarakat menuding BIN (Badan Intelijen Negara) atau pemerintah berkuasa yang melakukan operasi intelijen.


Untuk menuntaskan siapa dalang penyadapan dan apa motifnya, Jokowi harus melaporkan ke pihak kepolisian agar dilakukan penyelidikan. Karena jika BIN yang melakukan pasti tidak dengan mudah diketahui.

"Saya mendunga orang dekat atau oknum Tim Sukses Jokowi yang bermain untuk mencari perhatian serta mengesankan Jokowi di dholimi," tegas pria berdarah Madura-Batak ini.

Jokowi sendiri sebelumnya mengaku kaget saat mengetahui ada tiga alat sadap yang ditemukan di rumah dinasnya di Taman Suropati Nomor 7, Menteng. Politisi PDIP ini tak habis pikir dengan penjagaan rumah dinas yang begitu ketat, masih saja ada orang yang bisa memasang alat penyadap di ruang tamu, kamar tidur dan ruang makan. Kendati demikian, Jokowi mengaku tidak mau memikirkan kasus ini berlama-lama.

"Ya saya sempat kaget. Barangnya bisa ke dalam. Tapi Saya kira itu masalah lama, bukan sehari dua hari. Nggak ngerti juga kok (alat sadapnya) ada di ruang-ruang privasi," ujar Jokowi.

Soal adanya dugaan bahwa isu penyadapan ini disengaja, Jokowi sudah menampiknya. "Saya nggak mikir. Rekayasa gimana sih," kata Jokowi dengan nada ketus.

Sementara itu, Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo menduga penyadapan terhadap Jokowi sebagai upaya pihak tertentu yang ingin merusak langgengnya jalan PDIP, khususnya di tahun politik 2014 ini. Karena, tak hanya Jokowi yang diikuti oleh sejumlah intelijen, sang Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri pun dikuntit oleh sejumlah orang tak dikenal. Untuk itu, bersih-bersih sebagaimana dilakukan di kediaman Jokowi menurut Tjahjo harus dilakukan. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya