RMOL. Biro Intelijen dan Investigasi LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) menduga penyadapan terhadap Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo dilakukan orang yang ingin memperkeruh suhu politik jelang Pemilu 2014. Bisa juga oleh oknum tim suksesnya yang ingin menaikkan popularitas mantan Walikota Solo itu.
"Kediaman Jokowi itu tidak mungkin begitu mudah ditembus orang untuk melakukan penyadapan. Sebab selain ada security ada juga CCTV. Lebih-lebih dapat masuk ke kamar pribadi Jokowi. Jadi itu kami duga dilakukan orang dekatnya," tegas Presiden LIRA, HM. Jusuf Rizal (Sabtu, 22/2).
Pria dari keluarga ABRI yang juga Caleg DPD RI Jakarta Nomor Urut 19 itu menyebutkan, adanya info penyadapan telah menimbulkan kisruh politik karena bisa saja masyarakat menuding BIN (Badan Intelijen Negara) atau pemerintah berkuasa yang melakukan operasi intelijen.
Untuk menuntaskan siapa dalang penyadapan dan apa motifnya, Jokowi harus melaporkan ke pihak kepolisian agar dilakukan penyelidikan. Karena jika BIN yang melakukan pasti tidak dengan mudah diketahui.
"Saya mendunga orang dekat atau oknum Tim Sukses Jokowi yang bermain untuk mencari perhatian serta mengesankan Jokowi di dholimi," tegas pria berdarah Madura-Batak ini.
Jokowi sendiri sebelumnya mengaku kaget saat mengetahui ada tiga alat sadap yang ditemukan di rumah dinasnya di Taman Suropati Nomor 7, Menteng. Politisi PDIP ini tak habis pikir dengan penjagaan rumah dinas yang begitu ketat, masih saja ada orang yang bisa memasang alat penyadap di ruang tamu, kamar tidur dan ruang makan. Kendati demikian, Jokowi mengaku tidak mau memikirkan kasus ini berlama-lama.
"Ya saya sempat kaget. Barangnya bisa ke dalam. Tapi Saya kira itu masalah lama, bukan sehari dua hari. Nggak ngerti juga kok (alat sadapnya) ada di ruang-ruang privasi," ujar Jokowi.
Soal adanya dugaan bahwa isu penyadapan ini disengaja, Jokowi sudah menampiknya. "Saya nggak mikir. Rekayasa gimana sih," kata Jokowi dengan nada ketus.
Sementara itu, Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo menduga penyadapan terhadap Jokowi sebagai upaya pihak tertentu yang ingin merusak langgengnya jalan PDIP, khususnya di tahun politik 2014 ini. Karena, tak hanya Jokowi yang diikuti oleh sejumlah intelijen, sang Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri pun dikuntit oleh sejumlah orang tak dikenal. Untuk itu, bersih-bersih sebagaimana dilakukan di kediaman Jokowi menurut Tjahjo harus dilakukan. [zul]