Berita

Menko JPPR: Tujuh Hal yang Harus Diperhatikan terkait Logistik Pemilu

KAMIS, 20 FEBRUARI 2014 | 17:20 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus memberikan perhatian ekstra terhadap logistik Pemilihan Umum 2014. Karena kualitas logistik, kebenaran penyetakan, dan ketepatan pendistribusian menjadi tolak ukur suksenya hajatan lima tahunan tersebut.

Demikian disampaikan Menko Program Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Sunanto, petang ini (Kamis, 20/2).

Informasi dari internal KPU, ada 11 konsorsium pemenang tender logistik Pemilu 2014 yang dicetak di tujuh  provinsi. Yaitu, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, dan Bali.


Menurut Sunanto, ada tujuh perkara yang harus diperhatikan terkait produksi dan distribusi logistik Pemilu 2014. Pertama, perusahaan pemenang tender memiliki kualifikasi yang sudah ditentukan KPU. Kedua apakah hasil produksi perusahaan pemenang tender sesuai dengan spesimen yang sudah ditentukan.

Ketiga apakah saat produksi standar pengaman dan kerahasiaan sudah dilaksanakan. Keempat apakah produksi sesuai dengan jumlah ditentukan. "Misalnya surat suara apakah sesuai dengan DPT," lanjut Cak Nanto, demikian ia kerap disapa.

Kelima bagaimana pengamanan kalau ada kelebihan, kekeliruaan dan kerusakan produksi tidak jatuh kepada oknum yang tidak bertanggungjawab. Keenam pendistribusian hasil produksi ke tempat yang dituju melalui pengamanan.

Terakhir, memastikan apakah ada kesalahan pengiriman logistik Pemilu, misalnya surat suara yang tidak sesuai dengan jumlah DPT dan kebenaran surat suara pemilih di daerah yang dituju.

"Untuk itu semua elemen harus ikut andil terutama KPU, Bawaslu dan perusahaan pemenang tender serta aparat keamanaan untuk memastikan kualitas, keamanan, kebenaran produksi dan ketepatan pendistribusian agar tidak terjadi hal-hal yang menggau keberlangsungan pemilu 2014 dan merugikan pemilih," tandas Cak Nanto. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya