Berita

riswinandi-jk

Perlu Dana Besar, Pemulihan Ekonomi Korban Bencana Butuh Waktu Lama

KAMIS, 20 FEBRUARI 2014 | 16:39 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Kebutuhan bantuan penanganan korban justru lebih banyak pasca bencana terjadi, terutama untuk memulihkan aspek ekonomi. Karena, sumber ekonomi warga yang paling banyak rusak diterjang bencana.

"Justru biaya lebih besar itu setelahnya atau pascanya," kata Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) M. Jusuf Kalla saat menerima bantuan dari Bank Mandiri di aula utama Markas PMI, Jakarta (Kamis, 20/1).

Wakil Presiden 2004-2009 yang akrab disapa JK ini mencontohkan, di Manado banyak rumah hilang, di Sinabung dan di Kelud banyak lahan pertanian dan perkebunan rusak. Sementara di Jawa Tengah banyak kolam-kolam dan lahan pertanian rusak. Di Jakarta juga pun banyak toko dan pabrik yang terendam. Lebih lanjut, penanganan aspek ekonomi ini tidaklah bisa selesai cepat. "Itu semua tak bisa selesai 10 tahun," kata JK.


Dalam kesempatan itu, Jusuf Kalla menerima bantuan dari Bank Mandiri senilai Rp 500 juta yang diserahkan secara simbolis oleh Wakil Dirut Bank Mandiri Riswinandi. Bantuan dari Bank Mandiri ini menunjukkan PMI terus dipercaya mengelola dana bantuan bencana di Indonesia.

Riswinandi menyatakan bahwa bantuan Bank Mandiri kali ini adalah bentuk kepedulian korporatnya pada sosial. Selain itu, ini juga bentuk imbal balik atas kepercayaan masyarakat Indonesia pada bank berplat merah tersebut.

Dalam acara ini diputar pula video tentang kegiatan tanggap bencana yang telah PMI laksanakan akhir-akhirnya ini. Dalam video yang berdurasi 4 menit 51 detik itu diperlihatkan operasi tanggap bencana PMI diantaranya di beberapa bencana terkahir mulai dari banjir jakarta hingga letusan Gunung Kelud.

Dalam video tersebut beberapa kegiatan PMI antara lain pengadaan air bersih, pengadaan dapur umum, bantuan jenis lainnya bagi pengungsi seperti cek kesehatan dan kegiatan bermain dengan anak-anak pengungsi. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya