15 Mei mendatang, Muhammad Jusuf Kalla yang akrab disapa JK genap berusia 72 tahun. Tapi di usianya yang sudah memasuki kepala tujuh itu, mantan Wakil Presiden ini tetap enerjik.
Ayah seorang putra dan empat putri ini masih terus menjalankan tugasnya secara cekatan sebagai Ketua Umum Palang Merah Indonesia dan Ketua Dewan Masjid Indonesia, termasuk menghadiri undangan baik dalam dan luar negeri.
Hari ini misalnya, dia menjadi pembicara pada acara launching kedua Mahathir Global Peace School "Global Peace and Conflict Resolution" di Kuala Lumpur Malaysia. Padahal Sabtu (15/2) lalu dia baru kembali ke Tanah Air dari Taipei, yang untuk memimpin rapat di PMI terkait erupsi Gunung Kelud, dia meninggalkan istrinya, Mufidah Jusuf Kalla di negara tersebut.
JK berangkat ke Taipei pada Kamis (13/2) setelah sehari sebelumnya (Rabu, 12/2) memimpin apel kesiapsiagaan di kaki Gunung Kelud sebelum erupsi.
"Rata-rata seminggu, tiga hari (saya) di luar kota. Sekarang saya berbicara di Malaysia misalnya. Bulan lalu bicara perdamaian di London, bicara ekonomi di Dubai. Besok bcara pendidikan di PGRI," ujar JK dalam perbincangan santai dengan wartawan yang ikut dalam rombongannya hari ini.
Apa yang membuat JK tetap enerjik?
"Pertama, semua kegiatan dinikmati, apakah menyampaikan pidato, kunjungan. Kita senang ketemu orang, jadi tidak merasa terpaksa," jawab JK.
Agar tetap kuat, mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar ini mengaku selalu menjaga stamina. "Olahraga yang baik, makan dan tidur teratur. Saya gampang tidur. Saya tidur kalau lelah. Setelah tidur, besoknya olahraga," imbuh kakek dari serta sembilan orang cucu ini.
Beruntung, keluarga JK memaklumi tugas yang ia emban saat ini meski kerap dipertanyakan, kenapa tidak jalan-jalan saja bersama keluarga. "Ini bukan (kepentingan) pribadi. Tapi bangsa ke depan, bagaimana hubungan dengan negara lain," demikian JK.
[zul]