. Negosiasi putaran kedua konferensi internasional Jenewa II yang digelar kemarin (Sabtu, 15/2) di Suriah kembali tak menuai hasil nyata.
Berbicara pada hari terakhir putaran pembicaraan, Utusan Khusus PBB-Liga Arab, Lakhdar Brahimi, menyampaikan maafnya kepada rakyat Suriah karena tidak adanya kemajuan dari perundingan ini.
"Saya sangat minta maaf kepada rakyat Suriah yang telah menaruh harapan besar," kata Brahimi di Jenewa, Xinhua melaporkan (Minggu, 16/2).
Ia meminta kepada pemerintah dan oposisi agar kembali berefleksi dan bertanggung jawab atas apa yang telah mereka lakukan selama ini.
Sementara itu, Brahimi mengatakan agenda putaran ketiga telah disepakati antara delegasi pemerintah Suriah dan oposisi, namun ia tidak menyebutkan tanggal pastinya. Ia hanya menyampaikan empat poin agenda yaitu kekerasan pertempuran dan terorisme, transisi, lembaga-lembaga nasional, serta rekonsiliasi nasional dan debat nasional, yang akan menjadi pembahasan dalam putaran selanjutnya.
Meski pemerintah Suriah menyepakati, kata Brahimi, namun mereka menolak untuk membahas transisi sebelum benar-benar menyelesaikan masalah terorisme. Brahimi menambahkan, hal ini telah menimbulkan kecurigaan oposisi bahwa pemerintah tidak ingin membahas transisi.
"Saya sangat berharap kedua belah pihak saling merefleksi dan berpikir lebih baik dan kembali siap untuk terlibat (dalam Jenewa II)," pungkasnya.
[rus]