Berita

Macdonalds house sekarang

Di Masa Konfrontasi Indonesia Ledakkan Singapura 42 Kali

RABU, 12 FEBRUARI 2014 | 21:03 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Tanggal 10 Maret 1965, pukul 15.07 waktu setempat, bom itu meledak di lantai dasar Gedung MacDonald di Jalan Orchard, Singapura.

Ledakan itu menghancurkan pintu salah satu lift, sementara gelombang ledakannya memecahkan kaca hingga ke lantai sembilan. Dinding yang memisahkan tangga dan kantor Hongkong and Shanghai Bank di dalam gedung itu pun runtuh.

Hari itu hujan turun membasahi bumi Singapura. Ketenangan berubah menjadi panik dan histeria.


Tiga orang tewas dalam ledakan itu. Dua tewas di tempat, seorang lainnya tewas dalam perawatan. Dua orang yang tewas di tempat adalah Elizabeth Suzie Choo (36) dan Juliet Goh (23). Ny. Choo adalah sekretaris di Hongkong and Shanghai Bank, sementara Nn. Goh menurut catatan The Straits Times adalah juru ketik di bank itu. Tubuhnya ditemukan di bawah reruntuhan.

Korban tewas ketiga adalah Muhammad Yasin Kesit (45), seorang supir. Akibat ledakan itu ia koma sebelum akhirnya meninggal dunia.

Selain mereka, sebanyak 33 orang lain yang ada di gedung berlantai 10 itu mengalami luka-luka.

Peristiwa ledakan MacDonald House sampai sekarang masih dikenang Singapura. Pemerintah memasang sebuah plakat khusus untuk mengenangnya.

Ketika serangan itu terjadi Singapura masih merupakan bagian dari Malaysia. Baru lima bulan setelah peristiwa itu Singapura berpisah dari Federasi Malaysia.

Menutut catatan The Straits Times edisi hari ini (Rabu, 12/2), selama masa konfrontasi Indonesia dan Malaysia antara September 1963 hingga May 1965, Singapura menjadi salah satu kota Federasi Malaysia yang menjadi sasaran serangan Indonesia.

Sepanjang periode itu setidaknya ada 42 kali pengeboman yang dilakukan Indonesia.

Peristiwa ledakan lain yang cukup dikenang terjadi pada 13 April 1964 di Jalan Rebong. Seorang wanita dan anaknya tewas dalam serangan itu, sementara enam lainnya luka-luka.

Tiga hari setelah itu, sebuah telepon umum di persimpangan Jalan Betek, Jalan Timun dan Jalan Badarah meledak, mengakibatkan empat lelaki dan seorang wanita terluka.

Hingga bulan Agustus 1966 ketika konfrontasi berakhir ditandai penandatanganan perjanjian damai, sebanyak tujuh orang Singapura tewas dan lebih dari 51 lainnya terluka dalam berbagai serangan yang terjadi. [dem]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya