Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memutar rekaman sadapan yang didalamnya diduga berisikan percakapan antara Direktur Utama Parna Raya Group/Presiden Direktur PT Kaltim Parna Industri (PT KPI), Artha Meris Simbolon dengan orang dekat Rudi Rubiandini, Deviardi.
Sadapan yang disetel di sidang lanjutan terdakwa Rudi Rubiandini itu garis besarnya adalah mengenai permintaan Artha Meris agar ada perubahan formula harga gas yang dibayar oleh PT KPI.
Dalam rekaman, Artha Meris ditulis dengan "Cewek", sementara Deviardi "Cowok". Berikut rekaman sadapan tersebut:
Cewek: Halo malam bang
Cowok: apa kabar
Cewek: baik bang, ada arahan bang?
Cowok: Abang disuruh telepon Meris sama bapak (Rudi Rubiandini) tadi malam,
Cewek: iya bang, aku koordinasinya sama abang hari apa yang bang baiknya?
Cowok: abang ikut aja, ikut Meris saja
Cewek: oh I see bang, baik bang. Makasih ya bang. Tapi sudah buka puasa kan bang?
Cowo: sudah itu heheh, kemarin ketemu Poppy (Poppy Ahmad Navis, Kepala Divisi Komersialisasi Migas bidang Pengendalian Komersil SKK Migas)
Cewek: bagus bang
Cowok: perkembangannya bagus luar biasa
Cewek: Izin bang kalau boleh dibilang sama Pak Rudi, kalau bisa maksimalkan lah yang 1,7 lagi negosiasinya ke KPA (Kaltim Pasific Amoniac). Ya bang ya
Cowok: kemarin itu Popy sudah nego maksimal, terusnya kita juga negoisasi maksimal. Teknisnya dipegang Popy, jadi gak banyak campur tangan kemarin sudah kasih tahu ke Popy, jadi biar gak banyak campur tangan, biar Popy teknis semuanya. Gitu kan,
Cewek: Pak rudi turun tangan langsung kan bang? Bapak titip maksimal,negoisasi terakhrinya turun 5 dolar at least di KPA nya
Cowok: Siap, sekarang kan 2,6. Maksudnya kalau sudah turun, turun. Sudah final.
Cowok: Maksud abang kawal terus
Cewek: Besok kira-kira bisa ketemu siang atau dimana?
Cowok: abang ikut aja
Cewek: Aku koordinasi sama abang siang ya, baru pertama buka puasa bang jadi sama karyawan bang
Cowok: gapapa itu.
Saat rekaman itu dikonfirmasi ke Artha Meris, dia lagi-lagi menyangkalnya.
"Bukan suara saya," tegas Meris.
[ald]