Berita

foto: net

Pertahanan

Pak Kapolri, Kasus Penembakan Polisi di Gowa Harus Dituntaskan!

SELASA, 11 FEBRUARI 2014 | 14:40 WIB | LAPORAN:

Kapolri Jenderal Sutarman diminta tegas menuntaskan kasus penembakan terhadap anggota polisi, Iptu Muhammad Daud, di Kelurahan Pandan-pandan, Kecamatan Somba Opu, Gowa, pada Selasa dinihari (11/2).

"Pak Kapolri cepat kejar itu dan tuntaskan, berikan penjelasan kepada masyarakat umum bahwa itu bukan terkait pada satu gerakan yang sasarannya adalah polisi, sehingga masyarakat bisa merasa tenang," ujar anggota Komisi III DPR, Martin Hutabarat, kepada wartawan di gedung Nusantara II DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (11/2).

Martin mengkhawatirkan aparat polisi terus menerus jadi sasaran tembak, apalagi ada kecenderungan teror itu berpindah dari sekitar Jakarta ke daerah lainnya. Hal itu akan membuat masyarakat semakin merasa tidak aman.


"Kemarin hanya lokasinya terbatas Jakarta. Kalau sudah ke daerah-daerah lain maka ini mengkhawatirkan. Kalau polisi menjadi sasaran penembak-penembak misterius, masyarakat merasa ketakutan. Polisi saja tidak bisa menjaga dirinya, bagaimana dengan masyarakat umum?" ungkapnya.

Lebih lanjut, Martin mengungkapkan, apapun yang menjadi motif dari penembakan polisi tersebut harus diungkap secara jelas.

"Kalau masalah ini menyangkut masalah kriminal, maka juga harus dijelaskan. Tapi kalau ini adalah satu skenario yang menjadikan polisi sebagai target, maka ini harus menjadi musuh bersama," pungkasnya.

Ipda Muhammad Daud adalah perwira pertama Intelkam Polda Sulawesi Selatan. Dia tewas seketika setelah ditembak oleh orang tidak dikenal di dekat rumahnya ketika hendak beribadah ke masjid dekat rumahnya.

Tembakan ke arahnya sebanyak dua kali yaitu di bagian dada dan perut.  [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya