Berita

foto; net

Pertahanan

Diduga Pelaku Perusakan Pos Polisi Punya Pasukan

MINGGU, 09 FEBRUARI 2014 | 22:38 WIB | LAPORAN:

Pelaku perusakan pos jaga lalu lintas di ruas Jalan Trunojoyo dan Jalan Sisingamangaraja Jakarta Selatan pada Minggu (9/2) dini hari diduga dilakukan orang-orang yang punya pengaruh dan kekuatan. Hal ini terlihat dari keberaniannya melawan petugas polisi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto menjelaskan, peristiwa tersebut bermula pada Sabtu malam (8/2) sekitar pukul 22.30 di persimpangan Kuningan Jakarta Selatan. Di mana, polisi yang bertugas menghentikan arus lalu lintas sejenak karena ada rombongan wakil presiden yang akan melintas.

"Ada pengendara roda dua berambut cepak berboncengan nyelonong kemudian dihentikan oleh anggota lantas," ujar Rikwanto, Minggu (9/2).

Kemudian, polisi lalu lintas menjelaskan kepada pengendara sepeda motor tersebut untuk berhenti sejenak karena akan ada rombongan wapres.

"Namun dijawab oleh pembonceng, 'Kamu engga kenal saya?'. Kemudian yang bonceng turun memukul anggota lantas hingga jatuh," papar Rikwanto.

Melihat rekannya dipukul oleh pengendara, anggota polisi lalu lintas yang lain datang menghampiri dengan maksud melerai. Apa daya, anggota tersebut juga mengalami pemukulan.

"Malah dipukul di wajah kemudian dibalas dan saling akhirnya saling pukul. Saat itu juga anggota lantas yang pertama berkelahi dengan yang menyetir motor," ungkap Rikwanto.

Mengetahui kondisi seperti itu, Danton Lantas Polri Ipda Kardi datang untuk melerai dan membubarkan perkelahian. Saat hendak pergi, pengendara motor tersebut justru mengumpat dengan ancaman balas dendam.

"Saat itu pembonceng mengatakan 'Awas kamu! Saya tidak terima, tunggu saya! Saya akan datang dengan pasukan!" umpat pengendara sepeda motor seperti ditirukan Rikwanto.

Benar adanya, peristiwa perkelahian itu berbuntut panjang. Sekitar pukul 23.00 WIB di depan kantor Kedutaan Besar Malaysia di Jalan Rasuna Said terdapat mobil minibus sejenis Avanza mengalami mogok. Mobil itu dikerumuni oleh 20-an orang pria.

Patroli Komando Polsek Setiabudi yang kebetulan melintas lewat kemudian berhenti untuk mencari tahu penyebabnya. Namun, bukan senyuman yang didapat oleh patroli polisi itu. Puluhan pria berambut cepak tersebut melempari mobil polisi dengan batu kemudian melarikan diri.

"Langsung disambut dengan lemparan batu terhadap kendaraan Patko, sehingga meminta bantuan Patko yang lainnya sambil membuang tembakan ke atas. Rombongan laki-laki 20 orang tersebut melarikan diri," jelas Rikwanto.

Serentetan aksi perlawanan terhadap aparat penegak hukum itu berujung pada pengrusakan dua pos jaga polisi di kawasan Blok-M dan Senayan. Yakni di ruas Jalan Trunojoyo atau tepatnya di traffic light CSW dan di Jalan Sisingamangaraja atau kawasan patung pemuda.

Aksi vandalisme ini diketahui setelah Polsek Kebayoran Baru pada Minggu dini hari pukul 01.20 WIB menerima laporan dari anggota Kelompok Sadar Kamtibmas soal pengrusakan pos polisi di persimpangan CSW dan Senayan.

Perusakan itu mengakibatkan jatuhnya korban luka sejumlah pengamen dan pedagang akibat terkena pecahan kaca.

Mereka adalah pengamen berinisial S (18), warga Cengkareng Jakarta Barat ini mengalami luka gores di bagian pipi terkena pecahan kaca saat tidur di dalam pos. Kemudian pengamen berinisial T (17), warga Gudang Seng, Cipinang mengalami luka di tangan kiri karena pecahan kaca. Berikutnya ada tunawisma berinisial J (20) dan pengamen berinisial T (18) yang juga harus berdarah-darah akibat pecahan kaca. [ian]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Lolos OTT, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Gugat Praperadilan Lawan KPK

Jumat, 11 Oktober 2024 | 17:23

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

UPDATE

Prabowo Jangan Pilih Jaksa Agung Hedon Seperti ST Burhanuddin

Minggu, 13 Oktober 2024 | 16:00

40 Negara Asal Pasukan Perdamaian PBB Kutuk Serangan Israel di Pangkalan UNIFIL

Minggu, 13 Oktober 2024 | 15:56

Marak Spanduk 'Terima Kasih Jokowi, Selamat Bekerja Prabowo-Gibran', Pengamat: Emas Tetap Emas

Minggu, 13 Oktober 2024 | 15:48

Tiga Hari Hilang di Hutan, Warga Labuhanbatu Utara Ditemukan Selamat

Minggu, 13 Oktober 2024 | 15:41

Kemenag: Tidak Larang Pernikahan di Hari Libur

Minggu, 13 Oktober 2024 | 15:24

Batalkan Ekspor Pasir Laut, Prabowo akan Dikenang Presiden Peduli Lingkungan

Minggu, 13 Oktober 2024 | 15:04

Peparnas XVII Dongkrak Kunjungan Wisatawan di Solo

Minggu, 13 Oktober 2024 | 14:54

Jelang KTT SCO, Pakistan Karantina Islamabad

Minggu, 13 Oktober 2024 | 14:40

Gempa Magnitudo 5,7 Guncang Aceh

Minggu, 13 Oktober 2024 | 14:34

Mampu Majukan Morowali, Anwar Hafid Diharapkan Tularkan Kesuksesan Bangun Sulteng

Minggu, 13 Oktober 2024 | 14:06

Selengkapnya