Berita

Hukum

Perang Anas dan KPK Berakhir dengan Kesepakatan

JUMAT, 17 JANUARI 2014 | 20:58 WIB | LAPORAN:

'Perang' antara Anas Urbaningrum dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berakhir dengan perundingan. Setelah pekan lalu menolak menjalani pemeriksaan, tadi siang Anas mau diperiksa. Penyidik mencecar Anas dengan sejumlah pertanyaan, dan Anas pun menjawabnya.

Ternyata, Anas mau menjalani pemeriksaan karena sebelumnya ada kesepakatan dengan penyidik KPK. Salah satu hasil kesepakatan antara penyidik dengan pihak Anas adalah, Anas menjawab seluruh pertanyaan terkait Hambalang tapi tidak untuk proyek-proyek lainnya.

"Kita maunya harus jelas dulu proyek-proyeknya. Tapi kan pemeriksaan harus jalan, akhirnya timbul bargain. Kita bersedia ada pemeriksaan, tapi proyek-proyek lainnya kita tidak akan jawab. Kemudian disepakati oleh penyidiknya," ujar pengacara Anas, Carrel Ticualu kepada wartawan usai menemani Anas menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta (Jumat, 17/1).


Menurut Carrel, sudah semestinya Anas dan tim pengacaranya memegang data yang bisa mengcounter tuduhan KPK. Karena proyek-proyek lain yang dituduhkan KPK tidak jelas, lalu data apa yang harus dipersiapkan Anas dan timnya.

"Karena tidak jelas, ya jadi kita tidak punya kewajiban untuk menjawab," imbuhnya.

Kesepakatan kedua, kata Carrel, terkait waktu persidangan Anas di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Tim pengacara dan penyidik bersepakat Anas disidang paling lambat awal Februrai 2014. Sebelum Pileg.

"Kita sudah kooperatif untuk tidak berlarut-larut. Nah pihak penyidik menjanjikan iya, akan melakukan itu," kata Carrel.

Kesepakatan tersebut, menurut Carrel, dicapai setelah shalat Djuhur saat pengacara Anas lainnya, Adnan Buyung Nasution masuk mendampingi Anas di ruang pemeriksaan.

"Bang Buyung datang dampingi. Setelah itu shalat. Setelah itu saya dampingi, baru di situ ada pemeriksaan dengan win-win solution," demikian Carrel.


Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya