Berita

RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO KARNO/NET

Hukum

Inilah Alasan KPK Periksa Rano Karno

JUMAT, 17 JANUARI 2014 | 20:52 WIB | LAPORAN:

Wakil Gubernur Banten, Rano Karno masih menjalani pemeriksaan secara intensif oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebagai saksi dalam perkara suap sengketa Pilkada di Mahkamah Konstitusi (MK) untuk tersangka Akil Mochtar.

Lalu apa kaitan Kader PDI Perjuangan itu dengan perkara Akil Mochtar?

"Kita (KPK) menduga bahwa ada dugaan sengketa Pilkada Banten 2011 yang ditangani AM itu juga bermasalah," terang Jurubicara KPK, Johan Budi Sapto Prabowo dalam keterangan pers di kantornya, Jumat (17/1).


Rano Karno diketahui maju dalam Pigub Banten berpasangan dengan Ratu Atut Chosiyah. Dalam pelaksanaannya, Pilkada tersebut sempat bermasalah dan melalui proses sidang sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK). Tapi, akhirnya sekitar akhir November 2011 lalu, MK memutuskan untuk memenangkan pasangan Atut-Rano.

Nah, pemanggilan Rano, yang juga pemeran Sinetron "Si Doel Anak Sekolahan" itu dilakukan juga untuk mengklarifikasi mengenai dugaan Akil Mochtar ikut cawe-cawe dalam salah satu sengketa pilkada yang disidangkan di MK itu.

"Untuk itu salah satu saksi yang dipanggil adalah Rano Karno yang kita minta keterangan sebagai saksi untuk AM," terang Johan Budi.

Kata Johan, pihaknya sampai saat ini juga terus mengembangkan kasus sengeketa Pilkada di MK yang menjerat Akil. Tak tertutup kemungkinan pihaknya juga akan melacak seluruh sengketa Pilkada-pilkada lain yang pernah ditangani oleh Akil Mochtar.

"Sepanjang ada informasi dan bukti tentu KPK akan diusut," demikian Johan.

Selain Rano Karno, sebelumnya KPK juga telah melakukan pemeriksaan terhadap pasangan-pasangan lain yang ikut maju dalam Pilkada Banten tahun 2011 silam. Mereka yakni, Wahidin Halid, dan Jazuli Juwaini. KPK juga pernah memeriksa Ketua KPU Banten, Hambali. Mereka semuanya diperiksa untuk tersangka Akil Mochtar.[wid]


Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya