Berita

FOTO:RMOL

Pertahanan

Netralitas TNI di Pemilu 2014 Diragukan

RABU, 15 JANUARI 2014 | 18:34 WIB | LAPORAN:

Komitmen TNI netral di Pemilu 2014 disangsikan. Selaku aktor keamanan yang dipilih untuk menjaga konstitusi dan demokrasi negara, TNI diindikasikan selalu terlibat dalam perjalanan sejumlah Pemilu di tanah air.

"Setiap menjelang pemilu, opini dari aparat TNI dan Polri mengaku akan netral. Namun dari temuan di lapangan, ada beberapa hal yang menjadi fokus kami mengenai ketidaknetralan aktor keamanan di negeri ini," papar pengamat politik dan pemerintahan dari Universitas Padjajaran, Muradi saat berbicara dalam diskusi bertajuk "Koalisi Nasional Netralitas Aktor Keamanan Pada Pemilu 2014" di Hotel Santika, Bandung, Rabu (15/1).

Senada dengan peneliti lainnya yang juga hadir sebagai pembicara, Hadi dari Universitas Airlangga Surabaya yang berpendapat, komando teritorial TNI yang ada di Indonesia saat ini harus dipersempit sesuai dengan fungsi kewilayahan masing-masing.

"Saya melihat adanya celah ketidaknetralan itu ada di daerah. Di Jatim hasil penelitian saya di beberapa Pilkada menyebutkan, keterlibatan aktor keamanan sangat determinan sekali. Sehingga fungsi kewilayahan ini menurut saya menjadi pintu masuk ketidaknetralan," papar Hadi.

Sementara Iwan Santosa dari harian Kompas yang juga jurnalis senior di institusi TNI, mengatakan, tidak mungkin tingkah laku anggota TNI di lapangan luput dari pantauan pimpinan di satuan kewilayahannya.

"TNI setiap pemilu di negeri ini selalu menjadi opini tersendiri yang menarik. Saya melihat kasus netralitas TNI ini sangat luas, karena tindakan anggota di lapangan bukan tidak mungkin tanpa ada perintah atau petunjuk pimpinannya," tekan Iwan.

Muradi pun menimpali bahwa hasil ini untuk pendampingan agar pelaksanaan Pemilu 2014 terbebas dari tangan-tangan "kotor", termasuk campur tangan dari aktor keamanan di negeri ini.[wid]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Lolos OTT, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Gugat Praperadilan Lawan KPK

Jumat, 11 Oktober 2024 | 17:23

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

UPDATE

Dana Kampanye Pilwalkot Palembang Maksimal Rp64 Miliar

Senin, 14 Oktober 2024 | 02:00

Bertemu Prabowo-Gibran di Solo, Jokowi: Diskusi Akhir Pekan

Senin, 14 Oktober 2024 | 01:41

Maruf Amin Ingin Pelantikan Prabowo Dipercepat

Senin, 14 Oktober 2024 | 01:29

Jojo Gagal Juara Arctic Open 2024

Senin, 14 Oktober 2024 | 01:22

Teddy Kardin Geolog yang Berani Bentak Balik Prabowo

Senin, 14 Oktober 2024 | 00:58

Nurul Arifin Pastikan Arfi-Yena Sudah Punya Modal 366 Ribu Suara

Senin, 14 Oktober 2024 | 00:43

Nasdem Tak Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Senin, 14 Oktober 2024 | 00:25

Raih 161 Medali Emas, Jawa Tengah Kembali Juara Umum Peparnas

Minggu, 13 Oktober 2024 | 23:59

Banjir di Aceh Selatan Bikin Jalan Nasional Lumpuh

Minggu, 13 Oktober 2024 | 23:46

Gelar Rakorwil, Nasdem Jatim Targetkan Khofifah-Emil Menang Besar

Minggu, 13 Oktober 2024 | 23:25

Selengkapnya