Peserta konvensi calon presiden dari Partai Demokrat hanya melahirkan orang-orang yang gemar mencari sensasi.
Dikatakan Direktur Eksekutif Nurjaman Center For Indonesian Democracy (NCID), Jajat Nurjaman, beberapa nama peserta konvensi calon presiden dari Partai Demokrat menduduki jabatan sebagai menteri di kabinet Indonesia Bersatu jilid 2.
"Setelah menjadi peserta konvensi Capres Demokrat, mereka cenderung sibuk dengan pencitraannya masing-masing. Bahkan dengan cara mengeluarkan keputusan yang kontroversial hanya untuk 'menaikkan' namanya," urai pengamat politik itu dalam rilisnya, Senin (6/1).
Jajat menambahkan, peserta konvensi Demokrat yang kerap mencari sensasi dengan memanfaatkan posisinya sebagai pejabat publik seperti Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan. Gita kerap tampil di televisi dalam agenda yang tidak berkaitan dengan posisinya sebagai menteri. Ia juga mengeluarkan izin impor gula yang jelas merugikan para petani lokal.
Kedua, Menteri BUMN Dahlan Iskan. Sejak menjabat menjabat Dirut PLN, ia kerap mengeluarkan keputusan yang kontroversial hingga sempat membuat DPR gerah. Kini, Dahlan terjebak keputusan kontroversial menaikkan harga elpiji 12 Kg oleh Pertamina.
Dia maklum konvensi bertujuan mencari calon pemimpin yang dapat membawa Indonesia menjadi lebih baik serta dapat menaikkan elektabilitas partai pengusungnya. Namun, jika caranya memanfaatkan jabatan sebagai ajang promosi malah akan berdampak sebaliknya.
Dia juga ingatkan, menjelang waktu pemilu yang tidak lama lagi akan diselenggrakan, masyarakat harus waspada terhadap taktik-taktik pencitraan. Ada beberapa menteri aktif yang maju sebagai caleg yaitu Menteri Perhubungan EE. Mangindaan, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Syarifuddin Hassan, Menteri hukum dan HAM Amir Syamsudin, Menteri ESDM Jero Wacik dan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo.
Sementara lima lainnya terdiri dari dua menteri dari PKS, yakni Menteri Pertanian Suswono, dan Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, kemudian satu orang dari PAN yakni Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan serta dua lainnya dari partai PKB, yakni Menakertrans Muhaimin Iskandar dan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Helmy Faishal Zaini.
[ald]