Berita

RATU ATUT CHOSIYAH/NET

Hukum

KPK, Jangan Hambat Pekerjaan Gubernur Banten!

SENIN, 06 JANUARI 2014 | 14:43 WIB | LAPORAN:

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta untuk tidak menghambat pekerjaan Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah selama dirinya menjalani proses penahanan di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur.

Permintaan itu disampaikan kuasa hukum Atut, Firman Wijaya lantaran dari pihak Pemprov Banten ngeluh karena tak bisa bertemu dengan Atut di Pondok Bambu. Pihak Pemprov sendiri ingin bertemu Atut lantaran ada 13 surat yang perlu ditandatangani Atut selaku gubernur Banten.

"Biar bagaimanapun Bu Atut tetap harus menjalankan tugas-tugas administrasi pemerintahan dan ini tidak boleh dihambat. Saya tanya kenapa Pemrov Banten tidak boleh ketemu Atut? Sudah sejak dari tanggal 24, tidak bisa. Masak KPK menghambat penyelengaraan negara?” Kata Firman di kantor KPK, Jakarta, Senin (6/1).


Menurut Firman, tindakan KPK yang melarang pertemuan itu dapat menyebabkan kerugian negara. Dia bilang, larangan pertemuan karena dikhawatirkan untuk menghilangkan barang bukti atau mempengaruhi saksi sangatlah tidak logis.

“Loh alasan penetapan tersangka kan karena sudah ada dua alat bukti?” demikian Firman Wijaya.

Kepala Biro Hukum Pemprov Banten Syamsir dalam suatu kesempatan menyebutkan, ada 13 surat yang perlu ditandatangani Atut, di antaranya, draf pelimpahan wewenang dari Atut Chosiyah kepada Wakil Gubernur Banten Rano Karno, draf evaluasi APBD kabupaten/kota tahun anggaran 2014, dan draf penetapan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

KPK menahan Atut di Rutan Pondok Bambu pada 20 Desember 2013. Atut ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan menyuap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar terkait sengketa pilkada di Lebak, Banten.[wid]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya