Berita

densus 88/net

Pertahanan

Kalau Hanya Membantai, Densus 88 Tidak Perlu Alat Canggih!

MINGGU, 05 JANUARI 2014 | 12:57 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Peralatan keamanan pertahanan diri yang dimiliki Detasemen Khusus (Densusu) 88 Polri sudah lengkap dan canggih serta tidak ada yang bisa menandingi.

Mulai dari baju anti peluru, helm, sampai decker (peindung siku), alat deteksi dini berupa robot pengintai, alat penyadap komunikasi canggih di Cyber Crime Investigations Satellite Office (CCISO) pemberian Australia, hingga gas air mata.

Menurut peneliti terorisme Indonesia Crime Analyst Forum (ICAF), Mustofa B. Nahrawardaya, dengan alat-alat itu jika memang niatnya penegakan hukum dengan meringkus para terduga, Densus 88 sudah pasti bisa melakukan penggerebekan tanpa pembantaian.


"Dengan banyaknya peralatan deteksi dini, alat pengintai serta pelumpuh dahsyat, dipastikan tidak ada kecolongan dari pihak Densus 88. Karena semua bisa diantisipasi dengan baik," ujar Mutofa dalam rilisnya, Jakarta (5/1).

Dalam penggerebekan terduga teroris di Ciputat Tangerang Selatan minggu lalu, Densus 88 melumpuhkan enam terduga teroris dan memakan waktu yang cukup lama, yaitu selama sembilan jam.

Jelas Mustofa, kejadian seperti itu sebenarnya tidak perlu terjadi. Dengan segala kelebihannya, Densus 88 jelas memiliki peralatan yang tidak dimiliki oleh teroris. Oleh karena itu, alasan 'adanya perlawanan dan bakutembak terduga' tentu tidak akan lagi terdengar karena semua aktifitas para terduga sudah bisa dideteksi sebelum penyergapan.

"Kalau hanya bisa membantai, tentu tidak perlu alat-alat itu. Densus cukup membawa senjata serbu, serta bom pelumat," tandas politisi PKS ini. [rus]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya