Berita

tawuran/net

Pertahanan

Rawan Konflik, Enam Daerah Ini Harus Diantisipasi di 2014

MINGGU, 05 JANUARI 2014 | 08:07 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Presiden SBY perlu meminta Kapolri Jenderal Sutaraman mengantisipasi enam daerah yang diprediksi sebagai wilayah paling rawan konflik sosial pada tahun politik 2014. Keenam wilayah itu adalah Papua, Jabar, Jakarta, Sumut, Sulteng, dan Jateng.

Menurut Ketua Indonesian Police Watch (IPW) Neta S Pane tingginya potensi kerawanan ini mengingat di sepanjang 2013, dan di keenam wilayah tersebut paling banyak terjadi konflik sosial.

IPW mencatat, sepanjang 2013 di Papua terjadi 24 peristiwa konflik sosial, yang menewaskan 59 orang (termasuk 3 Polisi dan 9 TNI), 92 luka (termasuk 6 Polisi dan 4 TNI), 1 pos polisi dibakar, 11 rumah dibakar, 3 mobil dibakar, 1 mobil dirusak, 3 sepeda motor dibakar, dan 2 motor dirusak. Di Jabar ada 24 konflik sosial, 29 tewas, 23 luka (termasuk 10 polisi dan 1 TNI), 2 mobil dibakar dan 1 sepeda motor dibakar. Di Jakarta ada 18 peristiwa, 12 tewas, dan 11 luka (termasuk 3 polisi). Di Sumut ada 10 peristiwa, 21 tewas, 26 luka, 1 bangunan Lapas dibakar. Di Sulteng ada 10 peristiwa, 8 tewas, dan 28 luka (termasuk 17 polisi). Di Jateng ada 10 konflik sosial yang menyebabkan 7 tewas, 46 luka, 1 mobil, dan 70 motor dibakar


Jelas Neta, kondisi 2013 memang "panas". Dari 33 propinsi di Indonesia, ada 27 yang diterjang konflik sosial. Uniknya, Aceh yang selama ini rawan konflik justru di 2013 bebas konflik sosial. Pertikaian antar warga dan antar kelompok mendominasi hilangnya nyawa rakyat, terutama di Papua sebagai pemegang peringkat tertinggi di 2013. Kerusuhan paling memprihatinkan, saat 18 orang tewas di arena pertandingan tinju di Nabire, Juli 2013.

Di Jawa Barat, kata Neta, tawuran pelajar dan geng motor memberi kontribusi besar dalam konflik sosial. Sebanyak 10 korban tewas disumbangkan oleh tawuran pelajar dan 9 lainnya akibat ulah geng motor. Di Jakarta, tahun 2013 ada 12 orang tewas dalam 18 konflik sosial. Jumlah terbesar korban tewas di Jakarta adalah akibat bentrokan antar ormas, warga, pemuda, kelompok, dan preman.

Ia menembahkan dalam rilisnya, banyaknya korban jiwa dalam konflik sosial di 2013 menunjukkan bahwa negara melakukan pembiaran terhadap pemeliharaan keamanan. Jika kondisi ini tetap dibiarkan diperkirakan akan memberi kontribusi bagi gangguan keamanan di tahun politik 2014.

"Sebab itu pemerintah dan Polri perlu mengantisipasinya agar tidak menjadi gangguan bagi pileg dan pilpres tahun ini," demikian Neta, Minggu (5/1). [rus]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya