Berita

aksi buruh/net

Dunia

AS Kecam Aksi Polisi Kamboja Tembak Tiga Demonstran Buruh Garmen

SABTU, 04 JANUARI 2014 | 17:55 WIB | LAPORAN: SHOFFA A FAJRIYAH

Amerika Serikat mengutuk kekerasan yang terjadi di Kamboja dan mendesak semua pihak menahan diri.

Kecaman ini dikeluarkan setelah tiga orang pekerja yang sedang melakukan aksi mogok tewas ditembak polisi.

"Kami mengutuk kekerasan sebagai cara untuk mencapai tujuan politik atau lainnya dan mendesak semua pihak untuk menahan diri dan menghormati aturan hukum," kata juru bicara Departemen Luar Negeri, Marie Harf, kemarin, seperti dikabarkan Xinhua (Sabtu, 4/1).


AS, kata Harf, sangat menyesalkan hilangnya nyawa dan mendesak pekerja, serikat pekerja dan pemerintah Kamboja untuk bekerja sama menuju penyelesaian damai.

Bentrokan berdarah yang menewaskan tiga orang dan membuat beberapa orang terluka ini pecah ketika sekitar 2.000 pekerja garmen melakukan aksi protes di Phnom Penh, ibukota Kamboja.

Aksi protes ini dipicu tuntutan kenaikan upah kerja yang lebih tinggi. Para pekerja meminta pemerintah menaikkan upah minumum dua kali lipat menjadi 160 dolar AS atau sekitar Rp1,9 juta per bulan.

Industri manufaktur Kamboja menyerap sekitar 500.000 tenaga kerja. Garmen tercatat sebagai ekspor terbesar negara itu, termasuk produk-produk merek ternama seperti Gap dan Nike.

Kekerasan terjadi di tengah kekacauan politik ketika kubu oposisi menggelar demonstrasi setiap hari untuk menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Hun Sen dan menuntut pemilihan umum baru. Kubu oposisi pimpinan Sam Rainsy menuduh Hun Sen mencurangi pemilihan umum Juli lalu.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya