Berita

ahok/net

Ide Ahok Soal Perlunya Lokalisasi Dinilai Ngawur

JUMAT, 03 JANUARI 2014 | 14:15 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Usulan Basuki Tjahaja Purnama terkait perlunya lokalisasi atau legalisasi prostitusi sebagai solusi permasalahan pelacuran di Jakarta merupakan wacana yang ngawur dan tidak berdasar.

Hal itu seakan menunjukkan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang akrab disapa Ahok itu tidak mengerti ajaran agamanya sendiri. Karena, pelacuran sudah jelas dilarang oleh ajaran agama manapun.

"Mungkin, wacana ini muncul dari seorang pejabat publik seperti Ahok karena ketidakmengertiannya terhadap persoalan penyakit masyarakat seperti ini," jelas Sekjen DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Fahman Habibi (Jumat, 3/1).


Padahal, jamak diketahui bahwa pelacuran terjadi karena motif ekonomi. Karena itu, menurut Fahman, jika masalah ekonomi ini bisa diselesaikan, persoalan pelacuran diyakini ini akan tuntas secara perlahan-lahan.

Atau solusi lain, menurutnya, dengan melakukan pembinanan terhadap para pelacur tersebut. Misalnya, menjadikan mereka sebagai istri.

"Siapa tahu Pak Ahok bersedia dan mau menginstrukan kepada beberapa pejabat yang ada di DKI Jakarta agar mengawini mereka. Bagi yang bersedia akan diberi bonus dan proses perkawinannya juga harus dipermudah serta dibiayai Pemda DKI Jakarta," tandasnya.

Sebelumnya, Ahok tidak mengerti mengapa Muhammadiyah menolak usulan pembangunan lokalisasi. Sebenarnya, Ahok juga mengaku tidak setuju atas legalisasi prostitusi.  Namun, menurutnya masyarakat tidak perlu munafik menutupi keberadaan prostitusi yang kian menjamur di Ibukota.

"Saya juga nggak setuju ada legalisasi prostitusi. Persoalannya, jangan munafik, emang nggak ada prostitusi di DKI? Ngapain munafik? Itu aku nyindir aja," ujar Ahok Selasa, (31/12), lalu. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya