Berita

PKB-PAN Saja Sudah Mulai Tinggalkan SBY

KAMIS, 02 JANUARI 2014 | 08:56 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Serangan dan fitnah akan meningkat dengan target menjatuhkan SBY dan menghilangkan Partai Demokrat dari pentas politik Indonesia.

Tak hanya Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie yang menyadari itu tersebut seperti ia sampaikan kemarin, jurubicara partai Ruhut Sitompul juga merasakan hal yang sama.

"Sekarang begini, SBY itu baik banget, tokoh reformasi, ingin memperbaiki semua perangkat ketatanegaraan kita. Klimaksnya pemberantasan korupsi. Sudah ditata dengan baik. Tapi mulailah kami mendapat musuh bersama. Mereka ingin membubarkan KPK. Bukan kita tidak mau Kejaksaan Kepolisian, Pengadilan untuk memberantas korupsi, tapi kan masih kita benahi. KPK yang ad hoc, biar berjalan," jelas Ruhut kepada Rakyat Merdeka Online (Kamis, 2/1).


Ruhut menjelaskan, yang ingin 'menghancurkan' Demokrat dan SBY ada kalangan LSM dan pengamat. "Pengamat misalnya Boni Hargens. Dia bilang 9 tahun SBY gagal. Jokowi yang baru 1 tahun (memimpin Jakarta) dibilang sudah berhasil. Kita ketawa saja. Giliran dibalas, marah. Tahunya hanya mengkritik," ungkap Ruhut.

Serangan juga akan datang dari berbagai partai politik. Mereka ingin Partai Demokrat gembos. "Hampir semua partai. Paling tidak oknumnya. Gerindra, mungkin kalau Prabowo baik. Tapi anak buahnya inginnya tidak bertemu kami lagi. Begitu juga Golkar, Hanura, dan lainnya," imbuh anggota Komisi III DPR ini.

Bahkan, kata Ruhut Sitompul, PKB dan PAN, dua partai koalisi saja sudah mulai meninggalkan Demokrat. Kedua partai itu memang sejalan dengan Demokrat soal Perpu MK, tapi mereka setuju masa kerja tim pengawas Century diperpanjang. Itu berbeda dengan Demokrat.

"Partai besan (PAN) saja sudah mulai tinggalkan kita. Mungkin karena (Hatta Rajasa) mau nyapres. PKB selama ini loyal, tapi karena sudah punya Rhoma Irama, jadi merasa hebat," ungkap Ruhut sambil tertawa.

Tapi yang jelas, sambung Ruhut, terhadap segala kemungkinan serangan yang akan dilancarkan pada tahun 2014 ini, Partai Demokrat tidak akan reaktif. "Pak SBY mengajari kita, kita mengalir saja. Pak SBY menyiapkan pengacara. Karena ini (beberapa serangan) bukan lagi olok-olok, tapi itu sudah memfitnah," tandasnya. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya