Serangan dan fitnah akan meningkat dengan target menjatuhkan SBY dan menghilangkan Partai Demokrat dari pentas politik Indonesia.
Tak hanya Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie yang menyadari itu tersebut seperti ia sampaikan kemarin, jurubicara partai Ruhut Sitompul juga merasakan hal yang sama.
"Sekarang begini, SBY itu baik banget, tokoh reformasi, ingin memperbaiki semua perangkat ketatanegaraan kita. Klimaksnya pemberantasan korupsi. Sudah ditata dengan baik. Tapi mulailah kami mendapat musuh bersama. Mereka ingin membubarkan KPK. Bukan kita tidak mau Kejaksaan Kepolisian, Pengadilan untuk memberantas korupsi, tapi kan masih kita benahi. KPK yang ad hoc, biar berjalan," jelas Ruhut kepada Rakyat Merdeka Online (Kamis, 2/1).
Ruhut menjelaskan, yang ingin 'menghancurkan' Demokrat dan SBY ada kalangan LSM dan pengamat. "Pengamat misalnya Boni Hargens. Dia bilang 9 tahun SBY gagal. Jokowi yang baru 1 tahun (memimpin Jakarta) dibilang sudah berhasil. Kita ketawa saja. Giliran dibalas, marah. Tahunya hanya mengkritik," ungkap Ruhut.
Serangan juga akan datang dari berbagai partai politik. Mereka ingin Partai Demokrat gembos. "Hampir semua partai. Paling tidak oknumnya. Gerindra, mungkin kalau Prabowo baik. Tapi anak buahnya inginnya tidak bertemu kami lagi. Begitu juga Golkar, Hanura, dan lainnya," imbuh anggota Komisi III DPR ini.
Bahkan, kata Ruhut Sitompul, PKB dan PAN, dua partai koalisi saja sudah mulai meninggalkan Demokrat. Kedua partai itu memang sejalan dengan Demokrat soal Perpu MK, tapi mereka setuju masa kerja tim pengawas Century diperpanjang. Itu berbeda dengan Demokrat.
"Partai besan (PAN) saja sudah mulai tinggalkan kita. Mungkin karena (Hatta Rajasa) mau nyapres. PKB selama ini loyal, tapi karena sudah punya Rhoma Irama, jadi merasa hebat," ungkap Ruhut sambil tertawa.
Tapi yang jelas, sambung Ruhut, terhadap segala kemungkinan serangan yang akan dilancarkan pada tahun 2014 ini, Partai Demokrat tidak akan reaktif. "Pak SBY mengajari kita, kita mengalir saja. Pak SBY menyiapkan pengacara. Karena ini (beberapa serangan) bukan lagi olok-olok, tapi itu sudah memfitnah," tandasnya.
[zul]