Berita

jusuf kalla/net

JK: Hanya di Indonesia Semua Agama Punya Hari Libur Nasional

SABTU, 28 DESEMBER 2013 | 19:48 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Indonesia merupakan bangsa terbaik di dunia ini dalam hal perdamaian dan harmoni. Karena sebagai negara yang majemuk, rakyat Indonesia bisa hidup rukun dan saling menghormati.

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan, hanya di Indonesia negara yang terdapat hari libur berdasarkan agama, tidak peduli persentase pemeluknya. Meski mayoritas penduduknya muslim, agama-agama lain memiliki hari libur nasional.

“Buktinya, dari total 14 hari libur, semua agama punya hari liburnya nasional. (Hal ini) Tidak (ada) di Filipina, di Thailand dan banyak Negara lainnya,” ujar JK saat menyampaikan pidato dalam acara Dies Natalis IAIN Ambon yang bertajuk Komitmen IAIN Ambon Menjaga Perdamaian di Ambon, Maluku, Sabtu (28/12).  


Selain itu, JK menambahkan di Indonesia juga terdapat beberapa gubernur dari kelompok nonmuslim. Padahal, kalau mau melihat proporsi jumlah penduduk yang muslim dan yang lainnya, jelas tidak seimbang.

"Di Indonesia itu ada sekitar 8 gubernur yang nonmuslim. Padahal jumlah umat muslim 80 persen lebih. Artinya, Indonesia itu adalah negara yang bisa saling memahami.  Menteri kita juga beragam agamanya,” kata Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia ini.

Lebih lanjut, JK menegaskan keragaman menjadi kekuatan bagi bangsa Indonesia. Kekuatan ini, bila bisa dimanfaatkan dengan baik akan berbuah kemajuan. “Itulah kekuatan bangsa ini, Bhinneka Tunggal Ika. Kekuatan untuk maju ,” tukas JK disambut tepuk tangan hadirin.

Karena itu, JK mengingatkan, pada dasarnya konflik-konflik di Indonesia terjadi bukan karena persoalan agama.  “Mengapa saling berkonflik padahal tiap hari kita mengucapkan doa keselamatan? Karena konfliknya adalah karena ketimpangan demokrasi, bukan karena agama,” imbuhnya.

Menurutnya, demokrasi diterapkan tiba-tiba sehingga situasi tak seimbang. Proporsi kekuasaan yang dulu disesuaikan dengan demografi agama khususnya, tidak dijalankan sebagaimana sebelumnya. “Akibatnya, politik tidak seimbang, dan berakibt pula pada ekonomi yang juga tak seimbang. Jadi konfliknya bukan karena agama,” tegas Ketua PMI ini.

Namun, mediator perdamaian di Ambon ini begitu meyayangkan mengapa kemudian  agama kemudian dipakai untuk senjata solidaritas. Yang menyedihkan lagi, pemimpin-pemimpin agama memanfaatkan situasi dan memperkeruhkan dengan pemahaman agama yang dangkal dan keliru. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya