Berita

jokowi/net

Warga Jakarta Mulai Kesal Dipermainkan Jokowi!

SELASA, 24 DESEMBER 2013 | 12:40 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pertanyaan Sulastri, perempuan paruh baya, dinilai sebagai simbol keresahan warga Jakarta atas derasnya pemberitaan Joko Widodo akan maju sebagai calon presiden pada 2014 mendatang.

Dalam dialog bertema "Membangun Pelayanan Publik yang Profesional dan Antikorupsi" yang dipandu Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana, kemarin, Sulastri bertanya dengan lantang, apakah benar Jokowi mau nyapres atau tidak; dan apakah Jokowi tidak kuatir disebut kemaruk kekuasaan kalau betul-betul nyapres.

"Menurut saya pertanyaan ibu tadi, bisa saja menjadi simbol ketidaksukaan sebagian warga Jakarta atas ambisi orang-orang yang menginginkan Jokowi menjadi capres," jelas Direktur Eksekutif Media Survei Nasional, Rico Marbun, kepada Rakyat Merdeka Online (Selasa, 24/12).


Menurut Rico, masyarakat semakin gelisah terhadap masa depan Jokowi memimpin Ibukota setidakya karena empat hal. Pertama, ada usaha yang terlalu berlebihan dalam menggiring opini bahwa tidak ada calon selain Jokowi yang pantas. Padahal yang berhak ditanyai pendapat, ya warga Jakarta. "Ingat loh, warga Jakarta pilih Jokowi untuk 5 tahun, bukan cuma setahun dua tahun," beber Rico.

Kedua, masih terlalu banyak problem di Jakarta yang belum terselesaikan. Misalnya, masalah kemacetan. "Apakah Jokowi tega meninggalkan Jakarta bila macet belum beres?" ungkapnya.

Ketiga, Jokowi sendiri tidak pernah tegas dan lugas menolak untuk dicapreskan. Dalam amatan Rico, Jokowi selama ini hanya menghindar dengan halus, termasuk dalam menjawab pertanyaan Sulastri. Saat itu, Jokowi menghindari dan mengatakan, bahwa topik diskusi soal urusan pelayanan publik, kok malah disinggung masalah capres.

"Justru langkah ini membuat publik mengintrepertasikan, jangan-jangan memang Jokowi pengen," tekan Rico, akademisi dari Universitas Indonesia ini.

Atau keempat, urai Rico, lebih baik Jokowi dengan tegas, kalau mau maju sebagai capres atau cawapres, terbuka di hadapan publik, dan bersikap ksatria mengundurkan diri dari jabatan gubernur. "Jadi orang tidak melihat jabatan Gubernur DKI sebagai back up plan saja, jaga-jaga kalau tidak lolos jadi presiden," demikian bekas Presiden Mahasiswa UI ini.[zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya