Berita

martimus amin/net

Jokowi Dibesar-besarkan untuk Jegal Capres Tertentu

SENIN, 23 DESEMBER 2013 | 22:45 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Besarnya dukungan agar Joko Widodo maju pada Pemilihan Presiden 2014 mendatang mengundang curiga, ada maksud apa sejumlah pihak begitu menggebu-gebu memberikan dukungan absolut terhadap Gubernur DKI Jakarta tersebut.

"Kenapa pihak-pihak itu telah menutup matanya atas fakta di lapangan mayoritas masyarakat menilai Jokowi belum pantas dicapreskan saat ini. Levelnya masih menjabat Gubernur dan menyelesaikan tugas serta tanggung jawab pekerjaannya sebagai gubernur DKI Jakarta," ujar pengamat politik Martimus Amin dalam rilisnya (Senin, 23/12).

"Luar biasanya, saking ambisinya semua cara pun digunakan. Sampai sebuah lembaga survei anta berantah merilis hasil polling yang dimuat berbagai media bahwa Jokowi capres terfavorit dan terunggul hanya sekedar berdasarkan hasil penelusuran di google, namanya paling banyak muncul," sambung peneliti senior dari The Indonesia Reform ini.


Menurutnya, ada kekuatan hitam yang lagi bermain di balik gencarnya dukungan terhadap mantan Walikota Solo itu. Jokowi didorong, karena mereka sangat ketakutan kepentingan kelompok dan kapitalnya terganggu jika calon presiden tertentu memenangi Pilpres 2014.

Karena itulah diciptakan image bahwa fgur Jokowi yang dinilai mampu mengimbangi laju capres tertentu. Melalui perpanjangan tangannya, didesain Jokowi capres yang paling layak dan tidak terkalahkan.

"Hati mereka buta dengan kepentingan bangsa dan negara yang lebih besar. Mereka menafikan realitas bahwa Jokowi baru menjabat Gubernur dan masih harus menyelesaikan tugas yang diamanahkan warga DKI Jakarta kepadanya," demikian Martimus tanpa menyebutkan siapa capres tertentu tersebut. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya