Berita

neta s pane/net

Pertahanan

Polri Harus Benahi Keberadaan Senpi di Aceh

MINGGU, 15 DESEMBER 2013 | 08:59 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Mabes Polri diminta segera membenahi keberadaan senjata api milik anggota kepolisian di provinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD), terutama menjelang Pemilu dan Pilpres 2014.

Indonesia Police Watch (IPW) mencatat, ada sekitar 50 sampai 60 persen senjata api milik anggota polisi di Polda NAD saat ini dalam keadaan rusak parah. Dari penelusuran yang dilakukan IPW itu, senjata api yang rusak sebagian besar adalah senjata laras panjang, yang sebagian sudah digudangkan di beberapa tempat di NAD. Sementara senjata laras panjang yang masih bisa digunakan adalah senjata hasil "kanibal" dan sebagian senjata orisinal yang kurang layak.

"Tapi, tidak tersedia amunisi atau pelurunya secara memadai. Begitu juga senjata laras pendek milik anggota kepolisian di NAD banyak yang rusak, tidak layak pakai, dan hasil "kanibal" serta tidak pernah mendapatkan amunisi yang memadai," ujar Ketua Presidium IPW Neta S Pane dalam rilisnya, Minggu (15/12).
 

 
Kondisi memprihatinkan ini, kata Neta, sebenarnya sudah terjadi sejak Aceh diterjang tsunami. Saat itu banyak senjata api anggota polisi di NAD yang terendam air dan rusak. Ironisnya, hingga saat ini tidak ada pergantian senjata api secara signifikan dari Mabes Polri untuk Polda NAD. Yang ada hanya peminjaman sejumlah Senjata Serbu (SS) dari Brimob Kelapa Dua, Depok ke Polda NAD.

Dalam konsep polisi modern senjata api memang bukan hal utama. Tapi mengingat Aceh sebagai kawasan rawan konflik dan sebentar lagi akan berlangsung Pemilu serta Pilpres 2014, keberadaan senjata api yang memadai bagi anggota Polda NAD merupakan hal urgen.

"Untuk itu, IPW mengimbau Mabes Polri memperhatikan kondisi senjata api di Polda NAD agar keamanan di daerah itu bisa terjaga dengan maksimal, terutama menjelang Pemilu dan Pilpres 2014," tandasnya. [rus]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya