Berita

PT Aneka Tambang Tbk (Antam)

Bisnis

Antam Garap Proyek EPC Bareng Perusahaan Korea

JUMAT, 13 DESEMBER 2013 | 09:03 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

PT Aneka Tambang Tbk (Antam) menandatangani kontrak Engineering, Procurement and Construction (EPC) dengan perusahaan Korea. Nilai kontrak mencapai 11 juta dolar AS.

Sekretaris Perusahaan Antam Tri Hartono mengatakan, penandatanganan kontrak dilakukan untuk pembangunan Pabrik Oksigen V. Konstruksinya diperkirakan selesai semester pertama 2015. “Kami bekerja sama dengan perusahaan unincorporated consorsium Daesung Industrial Gases Co Ltc, Korea,” ujar Tri.

Pabrik Oksigen V memiliki kapasitas 825 Nm3/h (O2) dengan tingkat kemurnian 99,6 persen. Pabrik ini dibangun untuk menambah kapasitas pasokan oksigen yang ada.


Oksigen ini dipakai untuk kebutuhan proses pemurnian produksi feronikel berkualitas tinggi (low carbon ferronickel).

Direktur Utama Antam Tato Miraza menegaskan, pembangunan Oxygen Plant ini merupakan salah satu paket pengerjaan proyek perluasan pabrik feronikel Pomalaa yang berada di Sulawesi Tenggara. “Pendanaan pembangunan Oxygen Plant berasal dari obligasi korporasi yang diterbitkan pada 2011 yang lalu,” imbuhnya.

Dia merinci, 8 paket pekerjaan proyek perluasan pabrik feronikel Pomalaa. Antara lain paket I pembangunan Jetty dan fasilitasnya, paket II pembangunan Belt Conveyors, paket III pembangunan Feni-I plant, Paket IV pembangunan electric smelting furnace.

Lalu, paket VII pembangunan oxygen plant dan paket VII pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap berkapasitas 2x30MW. “Pembangunan Oxygen Plant memiliki nilai keseluruhan sebesar 573 juta dolar AS,” kata dia.

Tato mengungkapkan, Antam telah membelanjakan Rp 1,33 triliun untuk keperluan proyek perluasan di Pomalaa sampai Oktober 2013. Pabrik perluasan feronikel ini mampu meningkatkan produksi feronikel menjadi 25.000-27.000 ton nikel per tahun dari sebelumnya 18.000-20.000 ribu ton nikel pertahun. Adapun asumsi kadar umpan bijih nikel sebesar 1,9 persen.

President & CEO Daesung Hyoung-Tai Kim menegaskan bahwa kondisi perekonomian Korea saat ini masih terkena dampak ekonomi global. Karena itu, pihaknya tertarik berinvestasi di Indonesia. Dia mengaku pernah bekerja sama dengan PT Pertamina untuk fasilitas di Cilacap. “Kami berharap dapat bekerja sama dengan Antam untuk proyek di Halmahera Timur (smelter bijih nikel),” harap Tai Kim. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya