Berita

foto: net

Politik

Selain Penuh Rekayasa, Kuis Kebangsaan Win-HT Adalah Bentuk Kecurangan Kampanye

Hary Tanoe Kayak Pencuri
RABU, 11 DESEMBER 2013 | 12:44 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Jagat dunia maya heboh karena sebuah rekaman video yang diungggah ke Youtube terkait Kuis Kebangsaan WIN-HT. Dalam video itu, terungkap kecurangan atau rekayasa yang dibuat penyelenggara kuis yang notabene stasiun televisi milik tokoh Partai Hanura, Hary Tanoesudibjo.

Kuis yang sebelumnya sudah mengundang kontroversi itu, semakin menarik berbagai respon negatif dari masyarakat setelah video itu. Kuis tersebut terbukti merupakan rekayasa akibat adanya peserta yang mengirimkan jawaban sebelum pertanyaan dilontarkan. Bahkan, di mata Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy, Jajat Nurjaman, kuis itu murni sebuah kecurangan kampanye politik.

"Kuis itu sudah diatur, itu berarti kuis tersebut melanggar UU pemilu. Tidak diragukan lagi seharusnya ada sanksi yang dijatuhkan untuk pihak penyelenggara," tegas Jajat dalam rilisnya.


Pelaksanaan kuis itu juga selalu mengundang pengurus atau caleg Partai Hanura. Ini bisa dilihat sebagai cara terselubung untuk mensosialisasikan Partai Hanura kepada masyarakat. Jajat mencontohkan, pada video yang banyak ditonton masyarakat terbukti bahwa acara kuis merupakan rekayasa, tampil dua orang MC dadakan bernama Fuad Syauqi dan Roberto Everhard. Setelah diselidiki oleh NCID, terbukti bahwa Fuad Syauqi adalah caleg Partai Hanura di Provinsi Banten, sedangkan Roberto Everhard adalah caleg Partai Hanura di Provinsi Yogyakarta.

Jajat menyayangkan, sikap Wiranto dan Hary Tanoe yang telah membajak frekuensi publik untuk kepentingan politik sempit. Jajat sependapat dengan opini berkembang bahwa kepribadian calon wakil Presiden dari Partai Hanura Hary Tanoe setara dengan pencuri.

"Mungkin sudah waktunya, rakyat Indonesia mendesak pemerintah untuk mencabut hak siar dari televisi-televisi yang digunakan secara berlebihan oleh pemiliknya untuk kepentingan politik praktis karena itu sama dengan mencuri hak rakyat akan siaran berkualitas," tutup Jajat. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya