Berita

foto: net

Bisnis

Firmanzah: Paket Bali Memperkuat Posisi Tawar Indonesia

SENIN, 09 DESEMBER 2013 | 12:30 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Paket Bali hasil pertemuan tingkat menteri negara anggota WTO di Bali, memberi ruang kesetaraan dan semangat saling membantu antara negara-negara maju, berkembang dan kurang berkembang sehingga agenda pembangunan dunia berjalan dengan kongruen. Jadi, salah bila dikatakan bahwa negara-negara maju paling diuntungkan oleh kesepakatan yang dirumuskan.

"Kongruensi ini direfleksikan dari kesepakatan dalam memberi ruang gerak kelompok G-33  (33 negara berkembang) khususnya di sektor pertanian dan ketahanan pangan," ungkap Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Firmanzah, dikutip dari situs resmi Sekretaris Kabinet.

Firmanzah menyebutkan, Paket Bali dengan tiga agenda yang disepakati ini tentu dipandang lebih realistis dibanding 19 agenda dalam Putaran Doha di Qatar tahun 2001.


Kesepakatan pada pengurangan hambatan perdagangan yang menekankan prinsip "non-diskriminasi" untuk mendorong sistem perdagangan dunia yang berkeadilan dan proporsional, lanjut Firmanzah, sangat memberi ruang yang besar bagi negara-negara berkembang dan kurang berkembang  ntuk memperluas pasar dan mendorong ekspornya ke negara-negara maju.

Dalam sektor pertanian, Paket Bali memberi keleluasaan bagi negara-negara berkembang dengan populasi besar seperti Indonesia dan India untuk memberikan subsidi kepada petaninya dan menjamin ketersediaan pangan bagi kelompok miskin.

Diyakini Guru Besar Ekonomi Universitas Indonesia ini, kesepakatan Paket Bali akan menstimulus permintaan global serta mendorong peningkatan volume perdagangan global guna memacu pertumbuhan global. Nilai perdagangan paska kesepakatan Bali diperkirakan akan mencapai US$ 1 triliun atau Rp 12.000 triliun dengan potensi perluasan kesempatan kerja mencapai 20 juta orang yang sebagian besar diperkirakan akan banyak dinikmati oleh negara berkembang termasuk Indonesia.

"Dengan tercapainya kesepakatan pada pertemuan WTO ke-9 di Bali, sinyal perbaikan kesimbangan perdagangan global di masa mendatang akan semakin menguat. Di samping itu, Paket Bali yang disepakati juga menjadi pesan semakin menguatnya posisi tawar Indonesia sebagai tuan rumah KTT tingkat Menteri kali ini," pungkas Firmanzah. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya