Berita

ilustrasi/net

Nusantara

Satu Tewas dan Dua Hilang Akibat Banjir Bandang di Pasaman

MINGGU, 08 DESEMBER 2013 | 13:03 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Satu orang tewas dan dua orang hilang dampak banjir bandang melanda Kampung Tabek Malapah, Kec. Tigo Nagari, Kab. Pasaman, Sumatera Barat kemarin (Sabtu, 7/12) pukul 15.00 WIB. Korban meninggal itu adalah, Pidar (laki-laki 40 tahun), serta dua orang hilang yaitu, Ijeh (perempuan 23 tahun) dan Isa (laki-laki 17 tahun).

"Longsor juga terjadi di beberapa tempat," ujar Kepala Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam rilisnya sesaat lalu, Minggu (8/12).

Jelas Sutopo, dua korban hilang karena hanyut terseret arus air saat banjir bandang menggerus sebuah jembatan di daerah tersebut. Sebelumnya korban naik motor akan menyeberangi jembatan. Kerabatnya memperingatkan bahaya, namun Ijeh tetap nekat melewati jembatan tersebut karena melihat air belum menggenangi badan jembatan. Nahas, ketika berada di tengah jembatan, keduanya langsung terseret arus yang tiba-tiba menerjang kawasan tersebut.


BPBD Pasaman, kata Sutopo, masih melakukan pendataan. Data sementara 7 jembatan putus, puluhan rumah rusak, lahan pertanian jagung dan kelapa sawit rusak. Tak hanya itu, banjir bandang juga menghanyutkan 6 sepeda motor milik warga.

Sementara tinggi banjir membawa lumpur hingga mencapai dua meter di Pasar Malampa. Banjir juga menggenangi wilayah Pasaman Barat. Penanganan darurat masih dilakukan. Tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Satpol PP, SKPD dan masyarakat masih melakukan pencarian korban.

Sutopo menjelaskan, adanya pusaran angin dengan durasi harian atau dalam bahasa meteorologi istilahnya "Eddy" yaitu sirkulasi di atmosfer yang memiliki vortisitas dalam suatu area di sekitar pesisir Sumatera Tengah bagian Barat, maka daerah-daerah tersebut terjadi hujan yang berintensitas tinggi sejak Sabtu-Minggu (8/12).
"Hujan berintensitas tinggi tersebut menyebabkan Sungai Fatima meluap dan banjir bandang di Kampung Tabek Malapah," terangnya.

Sutopo menganjurkan, masyarakat di wilayah Sumatera Barat dan Riau perlu meningkatkan kesiapsiaagaan. Adanya "eddy" dan konvergensi di daerah tersebut akan menyebabkan hujan berintensitas tinggi berpeluang terjadi. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya