Sejak Juni lalu, warga dunia terus menyimak berita-berita terkini mengenai kondisi mantan presiden Afrika Selatan yang ternama, Nelson Mandela (95).
Mandela alias Madiba, selama ini menjalani hari-hari terburuknya dalam kondisi kritis. Presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan ini berada di rumah sakit sejak 8 Juni akibat infeksi paru-paru yang parah.
Sialnya, pada Juni lalu, sempat beredar kabar di jejaring twitter yang menyebutkan bahwa Madiba telah meninggal dunia. Keluarga besar pahlawan Afsel anti politik Aprtheid ini diberitakan berkumpul di rumah sakit, Pretoria Hospital, di mana Mandela dirawat untuk mendoakan Sang Bapak Bangsa.
Pemimpin agama Afrika Selatan ikut mendoakan agar Mandela "dibebaskan dari penderitaan". Bahkan, beberapa warga di Johannesburg meminta warga lainnya untuk berhenti mendoakan Mandela pulih dari masa kritis.
"Dia sudah tua. Dia telah menjalani kehidupan yang hebat. Biarkan dia pergi," kata Du Toit Ronelle (27), seorang administrator di sebuah perusahaan properti di Johannesburg, seperti dimuat
VOA (Senin, 24/6).
"Hentikan berdoa agar ia tetap hidup. Umurnya sudah 94 tahun. Berapa banyak orang yang hidup sampai usia 94?" lanjut Ronelle. "Akan lebih baik negara mempersiapkan kematiannya," tambahnya.
Kini, berita kematian Mandela benar-benar terjadi. Berita duka ini cepat menyebar ke seluruh negara yang mengenalnya sebagai pejuang kemanusiaan.
Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma mengumumkan wafatnya Mandela dalam konferensi pers kemarin waktu setempat (Kamis, 5/12). Madiba, disebutnya, meninggal dalam keadaan tenang di rumahnya di Johannesburg. Mandela menghabiskan detik-detik terakhir hidupnya bersama keluarga.
Jenazah Mandela akan dimakamkan secara kenegaraan. Seluruh Afrika Selatan mengibarkan bendera setengah tiang.
Nelson Mandela lahir pada tanggal 18 Juli 1918, di Mveso, Transkei, Afrika Selatan. Ia aktif terlibat dalam gerakan anti-apartheid dan bergabung dengan Kongres Nasional Afrika pada tahun 1942. Selama 20 tahun, ia mengarahkan kampanye damai, pembangkangan non-kekerasan terhadap pemerintah Afrika Selatan dan kebijakan rasisnya.
Pada tahun 1993, Mandela dan Presiden Afrika Selatan FW de Klerk dianugerahi Nobel Perdamaian atas upaya mereka untuk membongkar sistem apartheid di Afsel.
Pada tahun 1994, Mandela dikukuhkan sebagai presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan. Pada tahun 2009, ulang tahun Mandela (18 Juli) ditetapkan sebagai Mandela Day untuk mempromosikan perdamaian global dan merayakan salah satu warisan pemimpin terbesar abad ini tersebut.
Pada akhir Juni lalu, mantan istri Mandela, Winnie Madikizela, sempat memberitakan bahwa Mandela telah menunjukkan perubahan besar atas kondisi kesehatannya
Di saat Mandela menjalani perawatan, beberapa tokoh dunia sempat menjenguknya. Salah satunya Presiden Amerika Serikat, Barack Obama.
Obama khusus terbang menuju Afrika Selatan untuk menjenguk sang maskot Afrika Selatan. Obama mengganggap Madiba sebagai pahlawan dunia. Baginya, warisan Mandela akan dirasakan umat manusia selama-lamanya.
Banyak orang di dunia ini kehilangan Mandela, bahkan mereka yang sekalipun belum pernah bertemu dengannya. Termasuk para atlet National Basketball Association atau dikenal dengan singkatan NBA, liga bola basket pria di Amerika Serikat dan liga basket paling bergengsi di dunia.
Komisioner NBA, David Stern mengatakan, Mandela merupakan sosok yang sangat dikagumi di NBA. Sikap pantang menyerah Mandela ketika menentang apartheid menjadi teladan di NBA. Para pemain NBA pun ramai-ramai menyampaikan penghormatan terakhirnya.
Mandela kemungkinan besar akan dimakamkan di kota kelahirannya, Qunu, Afirka Selatan bagian tenggara. Pemamakan ini sudah disiapkan pihak keluarga sejak Mandela dalam kondisi kritis di rumah sakit, Juni lalu.
Hari berkabung nasional diprediksi akan berlangsung cukup lama untuk memberi kesempatan seluruh rakyat dan tokoh dunia memberikan penghormatan terakhir di Pretoria.
[ald]