Berita

Bisnis

APLI: Pemerintah dan Polisi Harus Tindak Perusahaan MLM Ilegal

SENIN, 02 DESEMBER 2013 | 17:55 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) menyesalkan masih berlangsungnya kegiatan usaha dari perusahaan Multilevel Marketing (MLM) Jeunesse Global, meskipun perusahaan MLM tersebut diduga ilegal.

Wakil Ketua Bidang Kemasyarakatan APLI, Roys Tan, dalam kiriman rilisnya, Senin (2/12), menyatakan bahwa keberadaan Jeunesse Global selaku perusahaan MLM jelas melanggar aspek legalitas, karena Surat Izin Usaha Penjualan Langsung (SIUPL) yang dikeluarkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal dan dimiliki oleh perusahaan asal Florida, Amerika Serikat, tersebut ternyata palsu.

"Pihak BKPM, tidak pernah mengeluarkan SIUPL kepada Jeunesse, dan pihak BKPM maupun Kementerian Perdagangan selaku pengawas telah mengeluarkan perintah agar Jeunesse untuk menghentikan operasi, tetapi malah seperti menantang," kata Roys Tan.


Terakhir, APLI memonitor acara yang digelar Jeunesse, Minggu kemarin (1/12) di Hotel Pullman, Central Park, Tanjung Duren, Jakarta Barat. Jeunesse menggelar acara besar "The Star Jeunnese Global" yang berlangsung dari pukul 13.00 hingga malam hari, dan dihadiri oleh ribuan masyarakat.

Roys lebih lanjut menegaskan, kegiatan Jeunnesse seperti hal itu sangatlah tidak etis dan secara jelas merugikan masyarakat sebagai pengguna produk MLM Jeunesse. APLI berupaya melindungi masyarakat yang merupakan konsumen dari perusahaan ilegal dan memalsukan izin.

Terkait dengan pemalsuan izin itu sendiri, APLI telah melaporkannya ke Bareskrim Mabes Polri. Pemalsuan itu sudah menyangkut pidana. Roys mendesak agar perkaranya bisa segera diproses oleh pihak Bareskrim. Pemerintah juga harus berikan sanksi tegas agar Jeunnesse Global bisa menghentikan kegiatan usahanya, sebelum melengkapi dokumen-dokumen yang sesuai aturan.

"Kalau mereka sudah memenuhi izin dan memenuhi persyaratan tentu APLI akan sangat senang mengucapkan selamat datang," kata Roys. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya