Berita

Mahfud MD/net

Mahfud MD: Penegakan Hukum Penting untuk Menciptakan Ekonomi Berkeadilan

SABTU, 30 NOVEMBER 2013 | 18:22 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Indonesia membutuhkan tindakan hukum yang tegas tanpa pandang bulu. Tindakan itu amat mendesak dilakukan berkaitan langsung dengan kesejahteraan rakyat dan pembangunan ekonomi Indonesia.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD menegaskan, kondisi ekonomi Indonesia yang belakangan dinilai tidak efisien bisa diatasi dengan penegakan hukum.

“Bayangkan, kalau tidak ada sogokan dalam mengurus perizinan, tidak ada manipulasi pajak, tidak ada korupsi. Jadi, kalau hukum bisa ditegakkan, maka ekonomi kita akan menjadi efisien dan menghasilkan pertumbuhan yang lebih baik,” ujar Mahfud di hadapan para rektor yang tergabung dalam Forum Rektor Indonesia (FRI) dalam acara yang digelar di Universitas Trisakti, Sabtu (30/11).


Dalam terminologi ekonomi, tambah Mahfud, dikenal istilah Capital Adequacy Ratio (CAR) atau rasio kecukupan modal. CAR Indonesia lebih tinggi dari rata-rata negara anggota ASEAN. Artinya, untuk menghasilkan output yang sama, dibutuhkan modal yang lebih banyak.

"Dengan kata lain, untuk menghasilkan output atau GDP yang sama, kita butuh modal lebih besar. Hal ini karena di negara kita banyak biaya yang tidak perlu, seperti sogok atau manipulasi dan semacamnya, sehingga laju ekonomi kita menjadi tidak efisien," beber Mahfud dalam rilisnya.

“Kita ambil contoh sektor pertanian, mengapa produknya rendah? Karena kita tidak serius mendorong sektor ini. Kita lebih suka mengimpor, karena dengan impor, bisa lebih banyak upeti yang diperoleh oknum pejabat kita atau pencari rente (rent seekers). Seperti kasus impor daging sapi, impor beras dan lain-lain,” papar Gugur Besar Hukum Tata Negara Universitas Islam Indonesia (UII) itu.

Oleh karena itu, Mahfud menegaskan, persoalan yang paling mendesak dilakukan adalah penegakan hukum di segala bidang agar segera tercipta keadilan ekonomi.

"Kita harus serius membenahi sektor peternakan dan pertanian, serta pada sektor-sektor lain. Kalau semangatnya impor, maka yang tumbuh adalah ekonomi luar negeri. Sedangkan produk kita tidak kunjung meningkat, bahkan mundur,” tegasnya. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya