Berita

Harus Diungkap Siapa yang Menikmati Aliran Dana Century

JUMAT, 29 NOVEMBER 2013 | 19:58 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Penanganan skandal Bank Century yang belum dapat dituntaskan  padahal sudah berusia lima tahun, ini ibarat tumbuhan yang dibonsai.

"Dulu, saat masih berbentuk Pansus saya pernah mengusulkan agar persoalan ini dibawa ke Mahkamah Konstitusi, melalui mekanisme hak menyatakan pendapat,” jelas inisiator Pansus Bank Century  Akbar Faizal (Jumat, 29/11).

Menurutnya, saat itu yang dibutuhkan adalah kepastian hukum agar tidak muncul dugaan-dugaan di kemudian hari seperti saat ini. "Nyatanya, hak menyatakan pendapat maupun pemanggilan presiden tidak pernah dilakukan DPR. Di sinilah perlunya kita taat pada tata aturan. Akibatnya, skandal Century bergulir tanpa kepastian hukum yang jelas” jelas bekas politikus Hanura ini.


Ia menambahkan, DPR saat itu sedang berkutat dengan kepentingan-kepentingan jangka pendek. Menurutnya, saat ini sudah terlambat bagi DPR untuk menggunakan hak menyatakan pendapat. “Kasus Century masih misteri, tapi harus mampu diselesaikan KPK. Meskipun masih gelap, skandal Century harus mengungkap siapa yang menghilangkan Rp 6,7 triliun dan di mana uang itu sekarang,” ujar Akbar yang sekarang menjabat Ketua DPP Partai NasDem.

“Presiden adalah penangung-jawab keuangan Negara. Dia pasti tahu dan harus tahu soal Century. Jangan pura-pura bodoh. Saya marah!” tegasnya menambahkan.

Akbar mengungkapkan itu menanggapi pernyataan mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli yang menyebut, dalam kasus bailout Bank Century, Wakil Presiden Boediono- yang paling bertanggungjawab. Karena menurut Rizal, meski tidak menerima uang, Boediono dianggap menerima gratifikasi lain yang bentuknya adalah jabatan sebagai wakil presiden.

"Begitu PBI tentang CAR (capital adequacy ratio) diturunkan supaya Bank Century bisa bailout, nama Boediono langsung muncul sebagai calon wakil presiden," kata Rizal belum lama ini. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya