Berita

ilustrasi

Gerindra: Bangsa Ini Makin Sekarat Jika Kekayaan Alam Terus Dirampok

JUMAT, 29 NOVEMBER 2013 | 16:44 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Keputusan pemerintah menyerahkan pengelolaan blok Siak di Provinsi Riau kepada PT. Pertamina dari sebelumnya dikelola PT Chevron Pacific, karena habis masa kontrak pada Rabu, 27 November 2013, merupakan langkah yang tepat dalam pengelolaan aset negara.

"Saat ini sekitar 85% pengelolaan minyak dan gas di Indonesia dikuasai oleh asing. Langkah pemerintah untuk mengambil alih aset negara patut diapresiasi. Diharapkan peralihan kepemilikan ini menjadi awal dari pengelolaan kepemilikan aset negara yang yang lebih baik,” ujar Kepala Bidang Kominfo Partai Gerindra, Ondy A. Saputra (Jumat, 29/11).

Ondy juga mengatakan bahwa pemerintah harus meninjau ulang kontrak kepemilikan blok migas oleh perusahaan-perusahaan asing, minimal memastikan kontrak yang sudah hampir habis agar tidak diperpanjang.


"Setiap kekayaan alam yang dimiliki oleh bangsa ini seharusnya dikelola oleh negara dan manfaatnya dirasakan oleh seluruh rakyat. Kepemilikan asing terhadap sumber-sumber energi akan menimbulkan pertanyaan mengenai kedaulatan energi negara ini. Sungguh ironis melihat kenyataan bahwa bangsa ini mengimpor BBM sementara kilang-kilang minyak lokal dikuasai asing," lanjut Ondy.

“Bangsa ini akan makin sekarat jika kekayaan alam kita terus dirampok. Sebagai bangsa yang besar seharusnya kita mempunyai kedaulatan energi. Gerindra akan terus memperjuangkan kedaulatan energi seperti yang tercantum dalam 6 Program Aksi Transformasi Bangsa Partai Gerindra," demikian Ondy.

Sebelumnya, Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik mengatakan bahwa pengalihan Blok Siak tersebut akan melalui masa transisi selama 6 bulan. Selama masa transisi tersebut PT Pertamina dan Chevron wajib menyelesaikan hal-hal yang terkait dengan peralihan data, aset, dan sumber daya manusia. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya