Berita

artha meris/net

Hukum

KPK Ingin Perjelas Peran Artha Meris dalam Suap SKK Migas

JUMAT, 29 NOVEMBER 2013 | 11:50 WIB | LAPORAN:

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menelisik dugaan keterlibatan Direktur PT Kaltim Prana Industri (Parna Raya Group), Artha Meris Simbolon, dalam kasus dugaan suap yang terjadi di wilayah Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

Hari ini (Jumat, 29/11), tim penyidik menjadwalkan pemeriksaan terhadap empat orang karyawan PT Kaltim Prana Industri. Mereka adalah Agustinus, Alam Salahudin, Ratib, dan Dwi Putranti.

"Mereka diperiksa sebagai saksi," ujar Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK, Priharsa Nugraha, kepada wartawan.


PT Kaltim Prana Group (Parna Raya Group) merupakan perusahaan perdagangan minyak (trading) di Indonesia yang telah bergerak sejak tahun 1972. Perusahaan ini sebagian besar melayani perusahaan minyak dan gas seperti Pertamina, Total E & P Indonesie, Unocal, Vico, dan PT Caltex Pacific Indonesia.

Sebelumnya, pelatih golf Rudi Rubiandini, Deviardi, yang juga ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini, mengaku bahwa Artha Meris pernah menitipkan sejumlah uang kepadanya untuk diberikan kepada Rudi. Ia mengenal Artha setelah dikenalkan oleh Rudi Rubiandini. Pertemuan pertama dengan Artha saat bermain golf di Gunung Geulis, Jawa Barat. Setelah itu, ia kembali bertemu dengan Artha di Hotel Sari Pan Pacific, dan disitulah Artha menitipkan US$ 200 ribu untuk Rudi Rubiandini.

Selain itu, Artha kembali menitipkan uang ke Deviardi sebesar sekitar US$ 22.000 ketika bertemu sebuah kafe dan US$ 50.000 di restoran McDonald, Jakarta. Artha Meris sendiri merupakan saksi yang dicegah oleh KPK untuk berpergian ke luar negeri terkait kasus SKK Migas. Artha telah diperiksa beberapa kali oleh KPK. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Ratusan Pati Naik Pangkat

Selasa, 02 Desember 2025 | 03:24

Pasutri Kurir Narkoba

Rabu, 03 Desember 2025 | 04:59

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Reuni 212 dan Bendera Palestina

Selasa, 02 Desember 2025 | 22:14

Warga Gaza Sumbang 1.000 Dolar AS untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 02 Desember 2025 | 05:03

UPDATE

ERP Mangkrak, Evaluasi Kadishub Syafrin Liputo!

Sabtu, 13 Desember 2025 | 04:07

Timnas Tersingkir Tragis

Sabtu, 13 Desember 2025 | 03:31

Dirut BSI Raih Sharia Banking Transformation Leader of the Year

Sabtu, 13 Desember 2025 | 03:14

Tak Benar Taman Nasional Way Kambas Dijual

Sabtu, 13 Desember 2025 | 03:04

Buka Posko Krisis Terpadu Mobil MBG Seruduk Siswa

Sabtu, 13 Desember 2025 | 03:01

Evakuasi Warga Pakai Helikopter

Sabtu, 13 Desember 2025 | 02:14

Saatnya Prabowo Reshuffle Besar-besaran Pasca Bencana Sumatera

Sabtu, 13 Desember 2025 | 02:04

Way Kambas Pilot Project Penjualan Karbon di Kawasan Taman Nasional

Sabtu, 13 Desember 2025 | 01:53

Mirza Agus Jenderal Doktrin dan Lapangan Lulusan Kopassus Kini Jaga Timur

Sabtu, 13 Desember 2025 | 01:33

Ketika Perpol Menantang Mahkamah Konstitusi

Sabtu, 13 Desember 2025 | 01:30

Selengkapnya