Berita

ilustrasi

Bisnis

Konversi BBM Ke BBG Cuma Hiburan Doang..

Kementerian ESDM Siap Disalahkan
JUMAT, 29 NOVEMBER 2013 | 10:05 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Ketua Percepatan Konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) Wiraatmaja Puja mengaku siap disalahkan atas keterlambatan pelaksanaan program konversi BBM ke gas.

Menurutnya, program konversi BBM ke gas sebenarnya telah dimulai sejak 1995.

Namun, dari 12 juta kendaraan yang ada, baru 5.000 mobil yang memakai BBG.


“Kami sudah siap disalahkan, mulai tahun 1995 sampai saat ini cuma jadi cemilan atau hiburan saja,” katanya pasrah.

Wira yang juga Staf Ahli Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan, Indonesia masih kalah dari Thailand soal pelaksanaan program konversi BBM ke BBG. Kendaraan yang sudah menggunakan BBG saat ini sudah mencapai 2 juta unit dari total kendaraan 5 juta unit.

Untuk mendorong ketinggalan tersebut, saat ini pemerintah sedang menggalakan konversi BBM ke BBG pada kendaraan tambang. Pasalnya, kendaraan tambang termasuk konsumen BBM terbesar.

Selain itu, pemerintah juga sedang menggalakan konversi BBM ke BBM pada kapal nelayan. Hal ini dapat menolong nelayan dari sisi pengeluaran untuk operasional.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengakui terus melemahnya nilai rupiah terhadap dolar AS akan berdampak pada melonjaknya subsidi BBM pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Pelemahan rupiah akan berdampak pada APBN 2014 dan pembayaran utang,” kata Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri.

Untuk diketahui, saat ini nilai tukar rupiah terus melemah. Bahkan saat ini sudah menembus Rp 11.800 per dolar AS.

Meski begitu, Chatib belum dapat menyebut secara pasti mengenai besaran perubahan anggaran tahun depan. “Tapi paling signifikan biasanya subsidi BBM karena pengaruh harga minyak dan lifting yang turun, selain kurs,” jelasnya.

Dalam postur Rancangan APBN 2014 belanja subsidi energi melonjak Rp 44,1 triliun dari Rp 284,7 triliun menjadi Rp 328,7 triliun.

“Sedangkan estimasi subsidi BBM, bahan bakar nabati (BBN) dan LPG menjadi Rp 230,8 triliun atau naik Rp 35,9 triliun dari RAPBN 2014 sebesar Rp 194,9 triliun,” katanya.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengakui, hingga kini subsidi BBM banyak yang tidak tepat sasaran. Ia menyebut dari alokasi sebanyak 50 juta kiloliter BBM yang disubsidi pemerintah, 60 persen di antaranya dinikmati kalangan berada.

Hatta memperhitungkan, jika subsidi yang diberikan sebesar Rp 5.000 rupiah per liter, maka Rp 150 triliun anggaran pemerintah lari ke kantong pengguna mobil-mobil mewah. Dia menyayangkan anggaran subsidi pemerintah yang tak tepat sasaran dan justru dinikmati oleh pengguna mobil mewah.   ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya