Berita

Politik

Gerindra: Kebijakan Pro Bahan Bakar Nabati Tidak Dapat Ditunda Lagi

KAMIS, 28 NOVEMBER 2013 | 16:59 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Perekonomian Indonesia hingga tahun depan diperkirakan masih mendapat tekanan dari defisit transaksi berjalan.

Diperkirakan angka defisit transaksi berjalan sepanjang tahun 2013 sebesar 32 miliar dolar AS. Defisit tersebut disebabkan oleh impor barang  dan jasa yang lebih besar dari ekspor. Sekitar 26 persen dari total impor merupakan barang yang berhubungan dengan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan kendaraan bermotor.

Kepala Bidang Kominfo DPP Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Ondy A. Saputra, mengatakan bahwa harus ada langkah yang efektif untuk memangkas defisit sebesar 32 miliar dolar AS pada transaksi berjalan.


"Perekonomian yang defisit menandakan adanya kesalahan dalam pengelolaan ekonomi bangsa ini. Untuk menutupi defisit pemerintah terpaksa berutang, hal ini justru akan semakin memberatkan ekonomi Indonesia untuk jangka panjang. Karena itu pemerintah perlu melakukan langkah yang efektif," terangnya dalam rilisnya.

Sebanyak 26 persen dari total impor merupakan barang yang berhubungan dengan BBM. Hal tersebut diperparah dengan angka penjualan mobil yang terus meningkat. Dengan demikian kebutuhan konsumsi BBM nasional akan bertambah. Jika sudah begitu negara terpaksa mengimpor BBM lebih banyak. Maka defisit akan semakin bertambah sehingga perekonomian semakin tidak sehat.

Ondy mengatakan bahwa pemerintah harus segera melakukan program konversi bahan bakar minyak ke bahan bakar nabati sebagai langkah untuk mengurangi ketergantungan kepada bahan bakar minyak.

Penggunaan Bahan Bakar Nabati (BBN) adalah langkah yang tepat untuk mengurangi ketergantungan BBM. Perekonomian juga akan lebih sehat karena tingkat defisit yang berkurang bahkan bisa surplus. Di sisi lain tingkat kemakmuran rakyat juga akan meningkat karena produksi BBN akan menambah lapangan kerja bagi rakyat Indonesia. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya