Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan agar para politisi tidak mengorbankan guru dalam Pemilihan Umum Legislatif maupun Pemilihan Presiden 2014.
Hal itu ditegaskan Presiden pada acara puncak peringatan Hari Guru Nasional (HGN), dan HUT Ke-68 PGRI, Rabu (27/11) di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta.
"Jangan mengorbankan guru dengan cara meminta sesuatu yang tidak diperbolehkan oleh undang-undang. Biasanya kalau ada apa-apa yang jadi korban adalah para guru," ujar Presiden SBY.
Kepada para gurbernur, bupati, walikota, Presiden SBY mengharapkan untuk memberi kesempatan kepada para guru menjalankan tugasnya. "Karena pada saatnya, mereka akan menggunakan hak pilihnya," tuturnya, seperti dikutip dari sirus resmi Presiden.
Sedang kepada para guru, Presiden SBY berpesan untuk menggunakan hak pilihnya sebagai warga negara dalam Pemilihan Umum 2014.
"Jangan jadi Golput, gunakan hak pilih. Karena sebagian guru adalah pegawai negeri, maka patuhilah ketentuan undang-undang, laksanakan netralitas sebagai pegawai negeri," kata Presiden.
Sebagai pendidik, Presiden menambahkan pesannya kepada guru, untuk ikut menciptakan suasana tertib, tenteram dan damai ditengah pasanya suhu politik. "Ikutlah mengingatkan pihak-pihak lain untuk jangan mudah bertengkar, bermusuhan, apalgi melakukan aksi-aksi kekerasan," katanya.
Tidak seperti lazimnya, kali ini Presiden meninggalkan teks pidatonya dan menyampaikan pesan secara langsung. Ia mengimbau para guru pada saatnya nanti untuk dengarkan dan menyimak baik-baik apa yang dikampanyekan para peserta Pemilu 2014 maupun Pilpres 2014.
"Terutama apa pandangan dan kebijakan beliau serta solusi yang akan diambil beliau-beliau dibidang pendidikan, peningkatan kemampuan serta kesejahteraan guru," katanya.
Presiden kemudian menyampaikan terima kasih dan penghargaan khusus kepada para guru yang bertugas di daerah yang tidak mudah dan penuh tantangan.
"Pemerintah akan terus memikirkan dan memperjuangkan kesejahteraan para guru. Saya masih akan mengemban tugas 11 bulan mendatang, saya akan terus melakukan sesuatu untuk kemajuan pendidikan, kemampuan dan kesejahteraan guru," kata Presiden SBY.
Sebelum masa baktinya berakhir, Presiden menginginkan pemerintah melakukan banyak hal untuk pendidikan Indonesia dan gurunya.
Mengakhiri sambutannya, Presiden meminta para guru untuk membimbing anak didik seperti anak sendiri.
"Selamat bertugas kepada para guru, semoga Allah SWT melindungi Bapak Ibu dimanapun bertugas dan mengabdi. Semoga pula di akhir tahun depan setelah Pemilu 2014 para guru memiliki presiden baru yang mencintai guru, serta terus meningkatkan kompetensi dan kesejahteraannya," kata Presiden.
Presiden lantas meminta maaf dan menyampaikan pesan perpisahan. "Sampaikan salam saya kepada para guru di seluruh tanah Air beserta keluarganya," tandasnya.
[zul]