Berita

PT Pertamina (Persero)

Bisnis

Agen Genjot Harga, Tabung 3 Kg Mendadak Langka Di Jabotabek

Buntut Wacana Pertamina Naikkan Elpiji 12 Kg Tahun Depan
RABU, 27 NOVEMBER 2013 | 09:41 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Wacana PT Pertamina (Persero) menaikkan harga elpiji 12 kilogram (kg) tahun depan, berimbas pada kelangkaan elpiji 3 kg di Jabodetabek.

Ketua Asosiasi Pedagang Warteg Mukroni mengaku beberapa hari ini pihaknya kesulitan membeli elpiji 3 kg. “Dua hari ini kita kesulitan mendapatkan elpiji 3 kg.

Bahkan dari tempat langganan kita,” ujarnya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.


Menurut dia, kelangkaan sebenarnya sudah terjadi sejak minggu lalu. Bahkan, sejak dua hari ini tabung melon itu susah ditemukan. Saat ini, harga elpiji 3 kg di wilayah Jakarta dan sekitarnya dijual Rp 17 ribu dari sebelumnya Rp 16 ribu per tabung.

“Sekarang agen sudah menaikkan Rp 1.000 per tabung dengan alasan barangnya susah. Kita mau tidak mau harus membelinya karena butuh (gas),” ucapnya.

Mukroni mengaku anggotanya yang ada di wilayah Jakarta sudah banyak yang melaporkan kelangkaan elpiji 3 kg. Dia mensinyalir, ada pihak-pihak yang sengaja menahan dan memborong elpiji 3 kg terkait dengan rencana Pertamina menaikkan harga elpiji 12 kg awal tahun depan.

Dia juga menyayangkan sikap Pertamina dan pemerintah yang plin-plan dan tidak tegas soal kenaikan harga elpiji 12 kg. Kondisi tersebut menyebabkan banyak penimbunan.
“Baru dibilang mau naik saja gas elpiji 3 kg sudah langka. Ada yang mau ambil untung nih,” ujarnya curiga.

Pasalnya, kenaikan elpiji 12 kg akan menyebabkan banyak penggunanya beralih menggunakan “si melon” yang harganya lebih murah. “Saat ini harga elpiji 12 kg Rp 90 ribu, sedangkan elpiji 3 kg dijual Rp 16 ribu,” katanya.

Karena itu, dia meminta kepastian soal kenaikan harga elpiji 12 kg. Jika elpiji non subsidi itu jadi dinaikkan, harus ada jalur khusus pembelian elpiji 3 kg supaya masyarakat mampu tidak bisa membelinya.

Vice President LPG & Product Gas Pertamina Gigih Wahyu Hari Irianto mengatakan, pada periode Januari-September 2013, realisasi konsumsi elpiji ukuran 3 kg mencapai 3,2 juta ton. Jumlah ini tumbuh 12 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Kendati demikian, pihaknya  memastikan konsumsi untuk akhir tahun tidak akan melebihi kuota yang ditetapkan, yakni 4 juta ton.

“Untuk konsumsi elpiji ukuran 12 kg mencapai 0,73 juta ton atau tumbuh 8 persen dibanding  tahun lalu,” kata Wahyu.

Untuk diketahui, subsidi elpiji 3 kg pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2014 mencapai Rp 36,770 triliun atau naik Rp 5 triliun dibanding alokasi subsidi pada APBN Perubahan 2013 sebesar Rp 31,523 triliun.

Terkait keinginan Pertamina menaikkan harga elpiji 12 kg tahun depan, pemerintah meminta perusahaan pelat merah itu untuk melihat dahulu kondisi perekonomian tahun depan.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, pemerintah mengerti jika Pertamina telah menanggung kerugian yang cukup besar karena menjual elpiji 12 kg dengan harga yang tidak sesuai keekonomian.

“Saya selalu mengatakan perlu memang (menaikkan) karena Pertamina mengalami defisit besar sekali,” cetus Hatta.

Dari sisi perusahaan, kata dia, kenaikan harga elpiji non subsidi itu memang baik karena akan mengurangi kerugian yang mencapai Rp 20 triliun. Namun, kebaikan bagi perusahaan belum tentu baik masyarakat kecil, khususnya  perekonomian.

“Kalau melihat sisi korporat tentu begitu. Kalau ekonomi dilihat dulu. Tahun depan saya mau bicara, dilihat dulu sisi ekonomi dan inflasi,” pungkas Hatta. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya