Berita

presiden sby/net

Pertahanan

Sulit Meminta Australia Buka Hasil Sadapan Terhadap SBY Cs

SENIN, 25 NOVEMBER 2013 | 19:47 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Ada cara lain agar Australia benar-benar menunjukkan diri sebagai sahabat yang baik dan memperbaiki hubungannya dengan Indonesia.

Caranya, bukan dengan meminta maaf atas aksi penyadapannya. Sebab permintaan maaf sama sekali tidak akan menghapus luka yang terlanjur sudah membekas. Tetapi, caranya adalah Australia membuka isi sadapan kepada publik Indonesia.

Menanggapi wacana tersebut, Wakil Ketua Komisi I DPR, Mayjen (Purn) TB Hasanuddin, mengatakan, agak sulit direalisasikan.


"Susah, tidak bisa, karena yang pegang kunci itu operator. Kalau disadap, harus dibuka kuncinya," katanya kepada Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Senin malam, 25/11).
 
Dia jelaskan, hasil sadapan pembicaraan para pejabat Indonesia akan dibaca oleh aparat intelijen Australia berupa kode-kode.

"Jadi pembicaraan kita bukan lagi seperti apa adanya, itu harus dibuka dengan kunci tertentu. Yang bisa buka orang sana (Australia)," jelasnya.

Apakah mungkin DPR meminta khusus kepada intelijen Australia untuk memberikan hasil sadapannya terhadap pejabat Indonesia secara tertutup?

"Saya rasa tidak akan diberikan oleh Australia," singkatnya.

Kader muda PDI Perjuangan, Beathor Suryadi, sebelumnya mengatakan ada catatan menarik atas aksi penyadapan Australia. Pertama, misi penyadapan Australia adalah terkait kelompok teroris, jaringan narkoba dan juga koruptor. Pertanyaannya mengapa Presiden SBYdan Ibu Negara Ani Yudhyono dan juga sejumlah anggota kabinet, disadap.

Hal lain yang juga menarik, masih kata Beathor, aksi penyadapan itu dilakukan sebelum Pilpres 2009. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya