Berita

rmol

Hatta Rajasa: Pemuda bukan Pengekor Perubahan!

JUMAT, 22 NOVEMBER 2013 | 21:51 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pemuda adalah kekuatan sosial, kekuatan intelektual, dan juga kekuatan spritual bagi sebuah bangsa dan negara. Hal ini sudah dibuktikan dalam sejarah perubahan bangsa-bangsa di dunia, termasuk Indonesia, pemuda selalu tampil memberikan solusi pada masa-masa kritis.

Syaratnya, pemuda harus tetap menjadi the critical mass. Kalau pemuda tidak menjadi the critical mass, perjalanan bangsanya tidak bisa dikawal dengan baik.

Demikian disampaikan Menko Perekonomian Hatta Rajasa dalam sambutan pembukaan Tanwir II Pemuda Muhammadiyah dengan tema "Transformasi Kader untuk Kepemimpinan Bangsa yang Berkarakter" di Hotel Aryaduta Pekan Baru, Riau, petang tadi (Jumat, 22/11).


"Pemuda bukan pengekor perubahan, bukan sekadar berdaptasi dengan perubahan. Tapi Pemuda Muhammadiyah justru harus mampu menciptakan momentum perubahan dan membawa bangsa ini menjadi banga yang unggul di dalam persaingan yang semakin sengit saat ini," ujarnya.

Dalam sejarahnya, Hatta mencontohkan Panglima Besar Jenderal Soedirman, tokoh pemuda Muhammadiyah. Suatu ketika, Presiden Sukarno memintanya untuk berhenti bergerilya melawan penjajah karena alasan sakit. Namun, Soedirman menepis. Kepada Sukarno dia menegaskan, Sudirman boleh sakit, tapi Panglima harus tetap bergerilya.

Menurut Hatta, apa yang disampaikan Soedirman itulah contoh pemimpin berkarakter. Sekarang, kata Hatta, kita mencoba membahas tranformasi besar bangsa ini untuk melahirkan pemimpin bangsa yang berkarakter.

Dari penegasan Sudirman itu, dalam hemat Hatta, pemimpin berkarakter itu sederhana, yaitu orang yang memahami bagaimana mengubah arah perjalanan bangsa, memerdekakan Indonesia justru saat paling kritis. "Sejarah mencatat atas perjuangan diplomasi dan perjuangan gerilya, Indonesia merdeka," tegas Hatta.

Melihat keteladanan itu, Hatta mendukung penuh rencana Muhammadiyah yang akan membuat film tentang sosok Soedirman. Karena, Panglima Soedirman tidak sekadar nama tapi ia adalah simbol dan jati diri bangsa ini.

"Sekarang, tantangan yang kita hadapi berubah. Dahulu kita merebut kemerdekaan. Kini tantangan yang kita hadapi jauh lebih kompleks. Globalisasi, tidak hanya mengintegrasikan aspek ekonomi, tapi juga budaya yang bisa mengikis nilai-nilai bangsa kita," ujar Hatta.

Lebih jauh Hatta menjelaskan, tantangan-tantangan seperti itu, hanya bisa dihadapi oleh orang-orang yang punya karekter. "Orang yang memiliki semangat yang berani mengatakan kami memiliki nasionalisme, jati diri, dan karakter. Yaitu masyarakat yang memiliki kecerdasan intelektual tapi juga memiliki kecerdasan spritual," imbuhnya.

Secara sederhana, bagi Hatta, pemimpin berkarakter yang harus dilahirkan itu adalah manusia yang berfikir dan berzikir. "Sebagaimana dalam surah Al Imran itu, saya wajib membacanya sejak aktif di masjid Salman ITB," katanya seraya membaca surat Al Imran ayat 190-191 sekaligus terjemahannya.

Terjemahan kedua ayat itu adalah.

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.

(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata):` Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya