Berita

rustika herlambang/net

Konvensi Demokrat Terancam Layu Sebelum Berkembang

KAMIS, 21 NOVEMBER 2013 | 21:31 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Rencana Partai Demokrat menggelar konvensi untuk menjaring calon presiden pada awalnya mendapat sambutan hangat. Hal ini terlihat dari maraknya pemberitaan seputar konvensi. Pada April 2013, konvensi masih sebatas wacana, pemberitaannya menunjukkan trend naik.

Bulan Juli misalnya, sekitar 2.000 soal konvensi menjadi pemberitaan di media massa. Puncaknya pada Agustus lalu. Selama Agustus, tercatat ada 4.000-an pemberitaan mengenai Konvensi Partai Demokrat.

Namun, setelah itu, pemberitaan mengenai konvensi Partai Demokrat terus menurun. Hal itu berdasarkan survei yang dilakukan Indonesia Indicator (I2) terhadap 337 portal berita online. I2 melakukan survei secara real time tujuh hari kali 24 jam dengan menggunakan perangkat lunak crawler (robot).


Dalam keterangan persnya, (Kamis, 21/11), Direktur Komunikasi Indonesia Indicator (I2), Rustika Herlambang, menjelaskan, selama September ada sekitar 3.000 pemberitaan tentang Konvensi Partai Demokrat. Pada Oktober hanya tercatat 500 pemberitaan yang muncul.

"Di akhir bulan ini, sampai tanggal 20 kemarin, baru ada 400-an berita soal konvensi di media massa. Artinya, diprediksi kuat jumlah pemberitaan bulan ini akan lebih sedikit lagi," jelasnya.

Karena itu, sambung Rustika, bila diibaratkan tanaman, konvensi ini bisa dikatakan layu sebelum berkembang. Pasalnya, masih jauh dari puncak acara dan penetapan calon terpilih, Mei 2014 mendatang, tapi di babak awal konvensi sudah tak banyak menarik minat media massa.

Konvensi Partai Demokrat akan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama bulan September hingga Desember 2013. Dalam tahap itu, para peserta konvensi tidak dilakukan debat antara kandidat.  Kemudian tahap kedua bulan Januari hingga Mei 2014. Pada tahap itu, semua peserta menjalankan kegiatan konvensi termasuk debat antarkandidat.

"Artinya, melihat animo pers yang begitu kecil sementara jalan menuju puncak acara masih panjang, ancaman kegagalan konvensi pun begitu kuat membayang," tandasnya. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya