Berita

Roy Suryo

Wawancara

WAWANCARA

Roy Suryo: Untuk SEA Games 2013, Saya Nggak Mau Cari Dana Talangan

SENIN, 18 NOVEMBER 2013 | 09:53 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Kontingen atlet SEA Games Indonesia segera diberangkatkan ke Myanmar dengan tekad menjadi juara umum.

“Apapun yang terjadi, kita bertekad harus menjadi juara umum di SEA Games 2013 di Myanmar,” kata Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo kepada Rakyat Merdeka, Jumat (15/11).

Roy menyebutkan dirinya akan terjun langsung menyemangati para atlet yang bertanding.


“Saya akan support langsung agar atlet semangat untuk meraih medali,” ujarnya.

Berikut kutipan selengkapnya:

Kapan kontingen atlet berangkat ke Myanmar?
Direncanakan 2 Desember 2013. Kami sudah menyampaikan kepada Presiden agar beliau bisa menyediakan waktu untuk pelepasan Kontingen SEA Games.

Tapi karena Presiden 1 Desember 2013  ada kerjaan di luar. Saya disarankanmelakukan pelepasan seperti tahun sebelumnya.

Siapa yang melepas kontingen SEA Games?
Wakil Presiden. Sekarang sedang diaturkan lagi waktunya. Kami akan sesuaikan waktu dengan melihat diselenggarakannya SEA Games, 11-22 Desember 2013. Maka kontingen itu, Insya Allah akan berangkat 4 Desember 2013.

Anda ke sana?
Saya  akan berangkat setelah kontingen duluan. Sebab, saya akan ke Laos dulu.

Ngapain?
Saya ada rapat minister meating di sana. Setelah itu, saya ke Myanmar.

Kesiapan kontingen bagaimana?
Insya Allah semua sudah siap. Makanya beberapa hari belakangan ini saya rutin mengunjungi para atlet.

Hari ini saja (15/11) mengunjungi pelatnas cabang olahraga silat, taekwondo dan sepak takraw.

Atlet yang berangkat berapa?
Kalau tidak salah atlet yang berangkat kurang lebih 900 orang.

Cabang Olahraga apa yang menjadi andalan untuk mendapat emas?
Saya harus cerita apa adanya. Kontingen Indonesia pada SEA Games 2011 di Jakarta dan Palembang mampu menjadi juara umum meski di tengah keterbatasan. Saat itu atlet-atlet kita mampu meraih 182 emas, 151 perak dan 143 perunggu.

Tapi jangan lupa juga lebih dari 62 emas pada SEA Games yang diselenggarakan di Myanmar sudah direnggut Myanmar.

Loh kok bisa?
Karena ada cabang olahraga dimana kita bisa menjurainya malah tidak dipertandingkan di SEA Games 2013.

Cabang olahraga apa saja itu?
Paralayang, tenis lapangan, tenis meja beregu dan sebagainya. Makanya kita merasa dirugikan.

Bulu tangkis tetap menjadi andalan meraih emas?
Insya Allah akan kami rebut itu. Makanya targetnya sekarang malah kita tingkatkan menjadi 122 emas.

Apa ada bonus bagi pemain yang mendapatkan emas, perak dan perunggu?
Saya selalu mentradisikan patriotisme dan nasionalisme kepada para atlet. Meskipun seperti di Islamic Solidarity Games 2013 yang diselenggarakan di Palembang, dari 22 September sampai 1 Oktober 2013 toh atlet yang berprestasi tetap kami berikan bonus ketika mereka sudah pulang.

Selain itu, beberapa atlet yang berprestasi mendapatkan penghargaan. Sekali lagi saya katakan, kami tidak mau janjikan bonus. Tapi bukan berarti kami tidak memikirkan itu.

Pelatnas kali ini ada kendala pendanaan untuk peralatan dan perlengkapan latihan, apa benar?
Betul. Saya tidak menutup-nutupi bahwa adanya hambatan peralatan yang terlambat diberikan, vitamin telat diberikan dan sebagainya.

Loh kok  bisa begitu?
Karena Myanmar melakukan berapa perubahan.  Kami kan harus melakukan revisi penganggaran karena harus menyesuaikan cabang olahraga itu.

Kan bisa diatur dengan baik pendanaan itu?
Revisi penganggaran tidak bisa dilakukan dari kantor Kemenpora. Saya lebih memilih risiko politik atau teknis dari pada risiko hukum. Saya tidak mau mencari dana talangan yang akan merepotkan. Maka semuanya butuh proses. Kami tidak ingin ada yang di KPK-kan.

Apa bisa juara umum dengan kondisi seperti ini?

Ya. Saya tetap optimistis. Strateginya saya ajak seluruh pihak berkontribusi, termasuk media masa untuk memberikan harapan.

Pokonya keterbatasan anggaran bukan menjadikan kita lemah dan tidak optimistis, maka kita harus terus berjuang. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya