Sepatu made in AS di Medan telah terkenal sejak puluhan tahun lalu. Ketenarannya tak lekang oleh panas, tak lapuk oleh hujan. AS adalah singkatan dari ajo sukaramai, karena sepatu-sepatu ini dikerjakan oleh warga Medan keturunan Minang.
Sayangnya industri sepatu yang terpusat di kawasan Medan Denai dan Medan Area ini kurang berkembang karena faktor pendanaan dan minat masyarakat yang kurang untuk menggunakan sepatu buatan lokal.
Beberapa hari lalu Staf Khusus Menko Perekonomian Abdullah Rasyid menyambangi pusat industri sepatu AS di Jalan Bromo dan lokasi penjualan di Jalan AR Hakim.
Rasyid yang kini maju sebagai calon anggota DPR RI dari Partai Amanat Nasional PAN di daerah pemilihan Sumatera Utara I, nomor urut 4 itu tak bisa menyembunyikan rasa bangga terhadap kualitas sepatu lokal asal Medan. Menurutnya. sepatu AS tak kalah dengan produk sepatu impor.
Dari kunjungan itu Rasyid menemukan dua faktor penyebab yang membuat perkembangan sepatu AS tidak terlalu pesat dibandingkan sepatu-sepatu impor yang datang belakangan.
Pertama, akses modal bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UKM) ternyata masih sulit di dapat. Terutama bagi yang masih memulai usaha dan belum memiliki toko. Pihak bank masih pakai paradigma yang rumit dalam meloloskan kredit.
Padahal setiap tahun pemerintah sudah mengucurkan triliunan rupiah anggaran untuk kredit UMKM yang disalurkan melalui bank pemerintah maupun bank daerah. Hanya saja realisasi serapannya masih minim karena sering tidak tersalurkan ke pelaku usaha kecil.
“Soal penyaluran kredit UMKM ini akan jadi perhatian serius. Pengrajin-pengrajin sepatu produk lokal seperti ajo sukaramai ini harusnya diberikan akses modal yang mudah dari pihak bank,†kata mantan ketua Barisan Muda PAN itu dalam keterangan yang diterima redaksi.
Selain itu, masyarakat hari ini tampaknya tidak terlalu bangga mengenakan produk lokal. Meski produk ajo sukaramai sudah cukup dikenal, ternyata kebanyakan masih lebih bangga menggunakan produk sepatu merek luar negeri.
“Ini tinggal bagaimana menanamkan rasa bangga pakai produk lokal berkualitas dan memacu para pengrajin produk lokal untuk terus berkreasi,†kata Rasyid yang hingga kini selalu setia memakai pakaian dan sepatu buatan dalam negeri.
Menurutnya jika semua warga Medan yang kini penduduknya tercatat sebanyak 2.122.804 jiwa bangga menggunakan produk lokal, tentu akan sangat membantu pertumbuhan ekonomi di daerah. Serta menstimulus orang untuk berwirausaha dan menambah lapangan kerja.
Ketua DPD PAN Medan Ahmad Arif menambahkan, pelaku UMKM seperti produk sepatu ajo sukaramai  tidak bisa dipandang sebelah mata. Karena beberapa kali krisis ekonomi melanda Indonesia, sabuk pengaman perekonomian ternyata ada di pelaku-pelaku UMKM. Hal itu dibuktikan dengan eksistensi produk sepatu ajo sukaramai yang tetap eksis hingga sekarang meski krisis ekonomi sudah berulangkali melanda secara nasional.
[zul]