Berita

korban perkosaan anak/net

Pertahanan

Kondisi Darurat, Perlu Gerakan Nasional Lindungi Anak dari Kejahatan Seksual

KAMIS, 14 NOVEMBER 2013 | 15:48 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Saat ini kekerasan seksual menjadi ancaman sangat mengerikan bagi perempuan dewasa, anak dan remaja perempuan, bahkan bayi hingga perempuan lanjut usia.  Aksi pelaku kejahatan juga makin bejat dan beragam. Pelaku kejahatan seksual tak pandang umur dan latar belakang, mulai anak kecil hingga orang lanjut usia, mulai dari orang yang tak dikenal korban hingga orang yang sangat dekat dengan korban atau kerabat kandung.

Belum lama ini, aksi bejat pelecehan seksual terhadap bayi AA (usia 9 bulan) mengakibatkan sang bayi meninggal dunia pada 11 Oktober lalu. Hasil pemeriksaan dan tes DNA mengerucut pada tiga orang terduga pelaku, yakni ayah, paman dan kakek korban.

Kematian anak akibat kekerasan seksual yang dilakukan anggota keluarga bukan pertama kalinya terjadi. Awal 2013 lalu, publik digemparkan oleh kematian RI (12 tahun) yang menjadi korban kebejatan ayah kandungnya.


Di Gorontalo, IU (16 tahun) korban perkosaan dari sejumlah polisi dan satpam secara bergilir di beberapa tempat. Walau para pelaku sempat tidak mengakui perbuatannya, korban telah memberikan kesaksiannya dan bukti visum menguatkan indikasi perkosaan oleh para pelaku.

"Melihat kondisi darurat ini sangat penting adanya Gerakan Nasional melindungi anak-anak dan perempuan Indonesia. Sudah saatnya masyarakat mempunyai peran sentral dalam membangun awareness pencegahan perlindungan anak di masing-masing wilayah," terang anggota Satuan Tugas Perlindungan Anak (Satgas PA), Ilma Sovri Yanti, kepada wartawan, Kamis (14/11).

Dia juga ingatkan, peran orang tua lebih utama untuk selalu waspada terhadap perubahan perilaku pada anak. Ancaman terhadap anak harusnya membuka mata orang dewasa untuk melindungi bukan menghakimi dan menyalahkannya. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya