Berita

Pertahanan

Inilah Analisa Sementara Penyebab Heli MI-17 Jatuh

SELASA, 12 NOVEMBER 2013 | 12:59 WIB | LAPORAN:

Kecelakaan helikopter MI-17 milik TNI terjadi karena kondisi medan serta faktor cuaca yang tak mendukung saat pendaratan. Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal Budiman mengatakan, kesimpulan ini diperoleh dari hasil analisis lapangan yang dilakukan tim dari TNI AD. Namun secara ilmiah harus dikaji dulu.

"Belum satu kesimpulan yang menegaskan penyebab jatuhnya pesawat. TNI AD sendiri akan memanggil produsen Heli MI 17 dari Rosoboro Rusia," papar KSAD usai pembukaan apel terpusat Danrem Dandim se Indonesia di Secapa TNI AD, Hegarmanah, Bandung, Selasa (12/11).

Menurut KSAD, untuk menentukan penyebabnya secara detail masih memerlukan waktu lama. Sebab melibatkan berbagai ahli dibidangnya.


Dengan kondisi medan hutan yang sangat lebat, KSAD menjelaskan, secara prosedural 10 meter sebelum heli itu mendarat dari puncak ketinggian maka petugas engine sudah mengecek area pendaratan. Namun dari hasil investigasi sementara, saat 10 meter sebelum mendarat, muncul hempasan angin tertentu sehingga baling-baling heli munting kena pohon besar di hutan tersebut, terjadilah twist dan jatuh lalu terbakar. Untuk enam korban selamat merupakan penumpang yang berada di pintu heli sehingga mereka terlempar saat terjadi ledakan.

KSAD menambahkan, heli tersebut saat kejadian mengangkut sekitar 2.100 kilogram yang terdiri dari personil TNI AD, enam wartga sipil serta barang-barang material bangunan.

"Kalau dari berat beban saya kira tidak, kemampuan daya angkut heli ini mencapai tiga ton, dengan 19  personil (penumpang) serta 350 kilogram bahan material pekerjaan, dan penumpang yang diasumsikan satu orang berbobot 70 kg, maka berjumlah berat nya 1800 kg saat jatuh kemarin, selain itu ditambah ada tangki cadangan bensin dan air di dalam heli sebanyak 300 liter yang setara dengan 300kg barang, jadi totalnya 2100 kg sesaat sebelum terjadinya kecelakaan," terang Kasad.

Heli tersebut diketahui terbang dari bandara Juwata Tarakan ke Apauping, untuk mendrop bahan material guna pembuatan pos perbatasan di pos Bulan, Malinau.[wid]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya