Berita

foto: net

Politik

Nasionalismenya Dipertanyakan, Ini Jawaban Gerindra

KAMIS, 07 NOVEMBER 2013 | 19:26 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) berang karena diragukan nasionalismenya oleh kalangan aktivis anti konferensi World Trade Organization (WTO) yang akan digelar Desember mendatang di Bali.

Dalam kesempatan forum diskusi "Mengapa WTO Harus Dicampakkan" di Tebet, Jakarta, tadi siang (Kamis, 7/11) seorang anggota  Indonesian People Alliance (IPA), Ario Adityo, mempertanyakan nasionalisme Gerindra karena tidak pernah berani mengkritik perdagangan bebas serta monopoli perdagangan oleh World Trade Organization (WTO) dan Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC).

Menanggapi hal itu lewat pernyataan tertulis, Kepala Bidang Kominfo DPP Partai Gerindra, Ondy A. Saputra, menyebut pernyataan aktivis itu ngawur.


"Ukuran nasionalisme yang dimaksudnya seperti apa? Mungkin yang bersangkutan tidak pernah mengikuti perkembangan berita selama ini, apa saja yang sudah dilakukan oleh Gerindra baik melalui media cetak, media elektronik, maupun media sosial seperti Facebook dan Twitter," terang Ondy.

Dia tegaskan, Gerindra adalah satu-satunya partai politik yang sejak awal pendiriannya, hitam di atas putih, berani menegaskan bahwa sistem ekonomi neoliberal yang terlalu bebas bukanlah sistem yang tepat bagi bangsa ini karena gagal memberikan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Gerindra selalu memperjuangkan sistem ekonomi kerakyatan agar dapat diterapkan di Indonesia sesuai dengan UUD 1945 Pasal 33. Ondy juga mengatakan bahwa Gerindra adalah satu-satunya partai yang secara jelas dan sistematis mempunyai program kerja yang dituangkan dalam 6 Program Aksi Transformasi Bangsa,

"Kami bahkan berani melakukan kontrak politik atas program kerja kami, salah satunya adalah kontrak politik dengan kepala desa seluruh Indonesia atas inisiatif anggaran pembangunan minimal Rp 1 miliar per desa." tutupnya  [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya