Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, diberi kesempatan untuk menyampaikan pemikirannya sebagai tokoh Islam dalam 10th Assembly of World Council of Churches di Busan, Korea, Selasa (5/11). Pertemuan ini dihadiri sekitar 3.000 tokoh Gereja Protestan dari berbagai negara.
Demikian diutarakan lewat rilis yang dikirimkan pengurus PP Muhammadiyah, Mustofa Nahrawardaya. Pada forum Dewan Gereja se-Dunia itu Din diundang untuk menyampaikan pesan-pesan umat Islam.
"Situasi dunia yang masih diliputi ketiadaan damai (the absence of peace) seperti kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, kesenjangan, ketidakadilan, kekerasan, konflik, dan perang, maka agama-agama harus berperan sebagai problem solver," urai Din saat berpidato.
Menurut Din, agama-agama harus menampilkan misi profetiknya. Selain itu, agama-agama juga harus menyelesaikan masalah yang terkait dirinya sendiri (internal) maupun masalah dengan agama-agama lain (eksternal). Din anjurkan peningkatan dialog antar agama, terutama Islam dan Kristen, yang punya relasi sebagai dua agama Ibrahimi. Islam dan Kristen memiliki perbedaan sekaligus persamaan-persamaan.
"Saatnya untuk mengharus-utamakan persamaan-persamaan dan tidak membesar-besarkan perbedaan," tutupnya.
Seruan untuk mengharus-utamakan persamaan-persamaan dan tidak membesarkan perbedaan-perbedaan selalu dilemparkan Din di manapun ia berada.
[ald]