Berita

foto: net

Dunia

KRISIS SURIAH

Jalan Berliku Menuju Perundingan Damai Suriah

SELASA, 05 NOVEMBER 2013 | 18:41 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Pembicaraan di Swiss telah dimulai antara Utusan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Liga Arab, Lakhdar Brahimi, bersama diplomat AS serta Rusia untuk membuka jalan bagi pertemuan puncak perdamaian Suriah.

Upaya mewujudkan konferensi untuk mengakhiri konflik Suriah telah berlangsung selama berbulan-bulan di tengah perselisihan mengenai siapa saja yang harus hadir dan apa saja agendanya. Dalam beberapa waktu terakhir Brahimi juga bertemu delegasi dari seluruh Dewan Keamanan PBB dan pemimpin negara tetangga Suriah.

Wartawan BBC di Jenewa, menyatakan, puluhan diplomat senior telah berkumpul di Jenewa baik pejabat kementerian luar negeri AS dan wakil menteri luar negeri Rusia, yang akan bergabung dengan para anggota tetap Dewan Keamanan PBB seperti Inggris, Prancis dan China. Juga para pemimpin negara tetangga Suriah seperti Lebanon, Irak, Yordania dan Turki.


Pemerintah Suriah dan kelompok oposisi tidak berada di Jenewa karena mereka terus menemui ketidaksepakatan. Pemerintah Suriah mengharapkan untuk mengambil bagian dalam negosiasi, sedangkan oposisi mengatakan bahwa Presiden Suriah Bashar al-Assad harus mengundurkan diri terlebih dahulu.

Polemik juga muncul dari Moskow setelah Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, menegaskan bahwa Iran, sekutu utama Suriah, harus di antara mereka yang diundang ke dalam konferensi puncak.

Pernyataan itu ditentang oleh Koalisi Nasional Suriah yang merupakan kelompok oposisi utama. Mereka mengancam memboikot pertemuan jika melibatkan Iran. Koalisi juga bersikeras, Presiden Assad harus mundur jika ingin menghadiri pembicaraan.

PBB memperkirakan bahwa lebih dari dua juta orang telah meninggalkan Suriah sejak perang saudara Maret 2011. Sebagian besar dari mereka mengungsi ke Lebanon, Yordania, Turki, Irak dan Mesir. Lebih dari 100.000 orang diperkirakan telah tewas sejak konflik dimulai. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya