ray rangkuti/net
ray rangkuti/net
KPU yakin bahwa data 10,4 juta data pemilih yang masih bermasalah terutama dalam hal Nomor Induk Kependudukan (NIK)-nya, bukan fiktif. Mereka ada di banyak tempat, khususnya di lapas-lapas, dan beberapa pesantren. Kedua, mereka telah memiliki identitas tetapi tidak memiliki NIK, KK dan sebagainya. Ketiga, keberadaan mereka dinyatakan ada melalui pembuktian dan kesaksian berbagai pihak.
Pengamat politik dari Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima), Ray Rangkuti, mengatakan, klaim itu masih pendapat sepihak KPU. Sedangkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sebagai pihak yang paling berwenang dapat memberi penguatan atas data ini belum memberi tanggapan yang memastikan soal kebenaran 10.4 juta tersebut. Bahkan sikap Mendagri yang menyatakan tidak akan buru-buru memberi NIK kepada 10,4 juta pemilih tersebut sebelum dilalukan verifikasi lapangan, kata Ray, justru membuat misteri 10.4 juta tersebut tetap menjadi misteri.
Populer
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13
UPDATE
Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12
Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30