Berita

Politik

Masih Pentingkah Bawaslu yang Cuma Bisa Memahami KPU?

SELASA, 05 NOVEMBER 2013 | 11:20 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Masih belum pasti bagaimana pembenahan 10,8 juta data pemilih yang dinyatakan bermasalah dalam beberapa pendataan administrasinya oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang menyebabkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) menunda penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada tanggal 23 Oktober yang lalu.

Kemarin malam, KPU telah menetapkan dan mengumumkan DPT Pemilu DPR, DPD,dan DPRD 2014 sebanyak 188.622.535 pemilih. Namun 10,4 juta pemilih dari DPT tersebut masih bermasalah, terutama dalam Nomor Induk Kependudukan (NIK).

Menurut pengamat politik, Ray Rangkuti, dalam rilis yang dikirimkannya, bila angka 10,4 juta itu bagian dari angka 10.8 juta pemilih yang dinyatakan bermasalah oleh Bawaslu, berarti tingkat pembersihan data tersebut oleh KPU hanya sekitar 400 ribu pemilih.


Kalau begitu kenyataannya, Ray mempertanyakan sikap Bawaslu yang mendukung KPU untuk menetapkan DPT kemarin, di mana tingkat kemampuan KPU membersihkan data yang bermasalah hanya sekitar 1 persen. Di tengah ketidakjelasan kinerja KPU dalam mengelola DPT, justru makin mengentalkan pendapat pentingnya Bawaslu dievaluasi kelak.

Ray melanjutkan pertanyaannya, apakah memang pemilu di Indonesia masih membutuhkan Bawaslu yang hanya bersikap memahami KPU padahal ada tindakan yang sangat potensial melanggar hukum? Bawaslu dibuat bukan untuk memahami bagaimana KPU bekerja keras, melainkan untuk mencegah dan memastikan agar KPU dan peserta pemilu tidak melakukan pelanggaran peraturan pemilu.

"Tindakan Bawaslu  memahami posisi KPU bukanlah menunjukan kearifan sikap, tetapi justru menunjukkan kebingungan akan posisi dan kewenangan dirinya," tegasnya. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya