Berita

Dunia

Tunggu Buruh Hadir, Rapat Dewan Pengupahan Diskors Dua Kali

KAMIS, 31 OKTOBER 2013 | 16:40 WIB | LAPORAN:

Rapat penentuan Upah Minimum Provinsi  (UMP) DKI Jakarta tahun 2014 terpaksa diskors sampai dua kali. Rapat yang sedianya mulai pukul 15.00 WIB harus diskors selama 60 menit karena menunggu kehadiran perwakilan buruh dalam sidang Dewan Pengupahan.

"Ini sudah ditunda dua kali sejak jam 15.00. Pertama diundur 30 menit dan berikutnya ditunda 30 menit lagi," ujar Bambang Adam, perwakilan dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).

Rapat akhirnya dilanjutkan tanpa unsur buruh pada pukul 16.00 WIB. Rapat berlangsung tertutup. Padahal sebelumnya, Kepala bidang hubungan industrial dan kesejahteraan pekerja disnakertrans DKI, Hadi Broto mengatakan bahwa rapat akan berlangsung secara terbuka.


"Kenapa perwakilan buruh tidak mau hadir? Kalau tidak sepakat tidak apa-apa, itu urusan belakangan. Datang aja. Toh terbuka rapatnya nanti," ujar Broto.

Namun rapat penentuan UMP 2014 dimulai, ratusan buruh pun langsung memenuhi depan Balaikota, kantor Gubernur DKI Jakarta. Para buruh meminta agar Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo tidak menandatangani UMP hasil rapat Dewan Pengupahan antara perwakilan pemerintah dan perwakilan pengusaha.

"Tolong Pak Jokowi tidak asal menandatangi UMP itu. Ingat Pak Jokowi nasib buruh. Kami datang kesini punya harapan yang besar kepada gubernur supaya UMP dipertimbangkan," teriak seorang demonstran.

Dan berikut anggota Dewan Pengupahan yang hadir dalam rapat penentuan UMP di Balaikota. Perwakilan pemerintah meliputi Priyono selaku Ketua Dewan Pengupahan, Aryana Satrya, Hadi Broto, Endang Sri Susilo, Mujiyono, Galuh Prasiwi, Wawan Gunawan, Tulus Ludiyo Setiawan, Eddy Suwardi, Arif Rahman, Hindradman, Tri Joko Raharjo, Orbelin Hutapea, Moh Sahroni, Suratno Widodo, Iwan Syaefuddin.

Untuk perwakilan pengusaha tampk hadir Sjafrizal, Sarman Simanjorang, Nurjaman, Kasturi, Bambang Adam, Sanyoto dan Asrial Chaniago. Sedangkan perwakilan buruh yang tidak hadir adalah Akhmal Jajuli dari FSP LEM KSPSI, Jimmy Rusman dari KEP KSPI, Usman dari Pariwisata SPSI, Dedy Hartono dari Aspek Indo, Yan Tumijan dari Serikat Pekerja Nasional, Huosni Mubaraq dari NIBA KSPSI dan Irzani Sugilan dari Farkes Ref KSPI.[wid]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya